Setelah itu, untuk mengolah lahan pertanian, merontokkan jagung, padi dan lainnya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
“Ini tujuan dari bantuan tersebut dan bantuan itu setiap tahun kita serahkan,” katanya.
Ia mengakui, dana untuk fisik pada tahun ini berkurang dibandingkan 2022. Sebelumnya anggaran untuk fisik sebesar Rp20 miliar.
Berkurangnya dana tersebut akibat Agam tidak mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) pada 2023.
“Sebelumnya kita mendapatkan DAK untuk pembangunan irigasi dan gedung Puskeswan,” katanya. (rdr/ant)
Laman 2 dari 2 Laman