AGAM, RADARSUMBAR.COM – BPBD Agam mengerahkan personil untuk mendata kerusakan bangunan dampak dari gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,3 mengguncang Mentawai, Selasa (25/4/2023) pukul 03.00 WIB dengan lokasi gempa 177 kilometer barat laut Kepulauan Mentawai.
“Satgas dan Pusdalops melakukan pendataan bangunan rusak mulai rumah milik warga, bangunan pemerintah dan lainnya,” kata Kepala Pelaksana BPBD Agam, Bambang Warsito di Lubukbasung, Selasa.
Dia mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan camat, wali nagari atau kepala desa adat dan lainnya belum ada dampak dari gempa bumi yang berpotensi tsunami itu.
Ini merupakan kondisi sementara yang didapat, karena masih gelap dan kesulitan untuk mendata. Namun Satgas dan Pusdalops terus melakukan koordinasi dengan 16 camat untuk mendata kerusakan bangunan.
“Saat ini kita masih mendata kerusakan dampak dari gempa bumi tersebut,” katanya.
Ia mengakui, lindu tersebut sangat dirasakan warga Agam, sehingga mereka berhamburan keluar rumah. Sebagian warga yang tinggal di sepanjang garis pantai Kecamatan Tanjungmutiara, mengungsi ke daerah lebih aman di Sungai Nibuang, Cacang dan lainnya.
Mereka mengungsi karena adanya informasi potensi tsunami yang beredar di media sosial. Sementara peringatan dini tsunami hanya di Sumatera Utara dan potensi tsunami tersebut telah dicabut BMKG beberapa jam setelah gempa bumi.
Namun, Bambang mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana susulan dengan cara keluar rumah saat gempa. (rdr/ant)