LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Bupati Agam, Sumatera Barat Andri Warman meminta pengelola homestay atau penginapan untuk dapat menangkap peluang bagaimana tamu bisa betah dan menginap, karena daerah itu mempunyai daya tarik pariwisata yang cukup besar.
“Dengan mempunyai daya tarik pariwisata yang cukup besar, maka pengelola penginapan untuk bisa menarik pengunjung bisa menginap,” katanya di Lubukbasung, Kamis.
Ia mengatakan, agar itu bisa terwujud maka pengelola homestay perlu diberikan pelatihan untuk mengetahui dan memahami karakteristik pelayanan homestay yang akan diberikan pada tamu.
Dengan harapannya peserta pelatihan dapat memahami standar homestay yang berlaku dan mampu menjadi pengelola homestay profesional.
Bahkan, menurutnya, peserta juga dapat mengetahui kelebihan serta kekurangan dalam segi pelayanan, fasilitas, pengelolaan administrasi, keuangan dan tindak lanjut apa yang akan dilakukan dalam upaya perbaikan ke depan.
“Pada tahun ini kita mengadakan pelatihan bagi 40 peserta yang berasal dari pengelola homestay,” katanya.
Ia menambahkan, homestay menjadi kekuatan pariwisata yang perlu diperhitungkan, karena pengelolaannya berbasis masyarakat lokal.
Saat ini, tambahnya, Asosiasi Homestay di Kabupaten Agam memiliki anggota sebanyak 69 orang dan 24 diantaranya telah memiliki sertifikat Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) .
CHSE merupakan jaminan bagi wisatawan bahwa pengelola homestay telah menjalankan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan dan keberlangsungan lingkungan.
“Agam merupakan daerah terbanyak yang memiliki sertifikat CHSE di Sumbar,” katanya. (rdr/ant)