“Pembangunan masjid itu merupakan program unggulan saat saya menjadi bupati dan baru sekarang terlaksana, mengingat kondisi daerah dilanda COVID-19. Kenapa Masjid Sirah dinamakan, karena merah merupakan khas atau simbol Agam,” katanya.
Ia mengakui, pembangunan masjid ini selain beribadah dan juga untuk mengembangkan Objek Wisata Pantai Tiku sebagai daya tarik bagi wisatawan.
Saat ini, tambahnya, daerah objek wisata yang menarik merupakan pantai seperti, Pantai Ancol Jakarta, Pantai Kuta di Bali dan tempat lain juga pantai.
“Kita ada pantai yang harus dikembangkan selain kawan wisata pergunungan dan ngarai. Pengembangan itu dengan harapan kehidupan masyarakat akan meningkat nantinya,” katanya.
Tokoh Masyarakat Tanjung Mutiara, Agusman Rangkayo Basa mengatakan keberadaan masjid itu menjadi kebangaan bagi Kecamatan Tanjung Mutiara.
“Dengan adanya pembangunan itu, saya mengucapkan ribuan terimakasih dan kami siap mendukung pembangunan masjid tersebut,” katanya.
Untuk pengembangan Objek Wisata Pantai Tiku, tokoh masyarakat setempat menyediakan lahan sekitar 23 hektare.
Peletakkan batu pertama majid dihadiri Anggota DPRD Sumbar Lazuardi Erman, Kepala Kejaksaan Negeri Agam Burhan, kepala OPD dan lainnya. (rdr/ant)