AGAM, RADARSUMBAR.COM – Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP Damkar) Kabupaten Agam mencatat kerugian kebakaran di daerah itu mencapai Rp11,55 miliar selama enam bulan semenjak Januari sampai Juni 2023.
“Kerugian kebakaran itu berasal dari 35 kejadian kebakaran tersebar di 12 dari 16 kecamatan di Agam,” kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Damkar Agam, Syahrul di Lubuk Basung, Sabtu.
Ia mengatakan, pada Januari kerugian kebakaran mencapai Rp826 juta dari sembilan kejadian, pada Februari Rp10,41 miliar dari enam kejadian.
Sedangkan pada Maret Rp1,81 miliar dari enam kejadian, April Rp67 juta dari empat kejadian, Mei Rp349 juta dari tujuh kejadian dan Juni Rp160 juta dari tiga kejadian.
Ia menambahkan, total kerugian kebakaran pada 2022 sebesar Rp18,76 miliar dari 110 kejadian.
“Kerugian kebakaran paling kecil sebesar Rp1 juta dan paling besar Rp10 miliar. Objek kebakaran mulai dari kendaraan dan bangunan rumah,” katanya.
Untuk meminimalisir kasus kebakaran, Satpol PP Damkar Agam terus menyosialisasikan kepada masyarakat agar mengganti jaringan listrik yang berusia diatas 15 tahun, agar tidak terjadi korsleting.
Lalu memastikan kompor sudah padam saat meninggalkan rumah, menjauhkan bahan mudah terbakar dari sumber api. Selain itu, menyediakan alat pemadam api ringan (Apar) di rumah dan lainnya.
“Ini harus dilakukan agar kita tidak menjadi korban kebakaran mengakibatkan kerugian materil,” katanya.
Ia mengakui Pemkab Agam memiliki lima Posko Damkar yakni, Posko Induk Damkar di Kecamatan Lubuk Basung, Posko Damkar Tiku di Kecamatan Tanjung Mutiara, Posko Damkar Sungai Tanang di Kecamatan Banuhampu.
Kemudian, Posko Damkar Biaro di Kecamatan Ampek Angkek dan Posko Damkar Maninjau Kecamatan Tanjung Raya. Setiap posko dilengkapi armada pemadam kebakaran beserta personil. (rdr/ant)
