Tak Berkembang Baik, Ini Tiga Persoalan Utama Pelaku UMKM di Agam

Bupati Agam Andri Warman. (ANTARA/Yusrizal)

Bupati Agam Andri Warman. (ANTARA/Yusrizal)

LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Bupati Agam, Sumatera Barat Andri Warman mengatakan ada tiga persoalan utama yang tengah dihadapi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerah itu, sehingga tidak berkembang dengan baik dan ini harus diatasi.

“Persoalan utama itu berupa marketing atau pemasaran, permodalan dan bentuk usaha,” katanya di Lubuk Basung, Sabtu.

Ia mengatakan, ketiga persoalan utama tersebut dapat diatasi dengan melakukan peningkatan status UMKM dengan cara pengelolaan yang terintegrasi di bawah komando Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Untuk pemasaran atau marketing merupakan persoalan paling utama yang dihadapi pelaku UMKM saat ini dan persoalan pemasaran harus menjadi fokus dalam pengembangan UMKM di daerah itu.

“Untuk bentuk usaha para pelaku sudah mampu dalam membuat produk. Kalau permodalan, bisa kita kerjasamakan dengan UMKM. Namun, ada pun modal dan bentuk usahanya, kalau pemasarannya tidak lancar, bakal jadi masalah baru lagi,” katanya.

Ia menambahkan, persoalan UMKM ini menjadi program unggulannya selama memimpin.

Ia berharap akan ada BUMD yang menampung dan memasarkan produk UMKM dengan label Agam.

“Kita ambil contoh sanjai Christine Hakim yang bisa dikenal luas di nusantara. Ini karena pengemasan dan pemasaran yang tertata rapi. Kenapa tidak, kita coba hal demikian di Agam, karena produk sanjai aslinya asal Agam,” katanya.

Ia mengakui, pemasaran UMKM harus terkoneksi dalam satu komando dibawah pembinaan pemerintah daerah.

Ini alasannya UMKM dan pariwisata disandingkan sebagai program unggulan di Agam.

“Jadi BUMD ini akan memasarkan produk dengan cara membuat outlet-outlet di tempat wisata, baik di dalam Agam sendiri maupun di luar Agam, bahkan hingga ke pulau Jawa,” katanya.

Ia mengatakan, persoalan pengembangan UMKM merupakan hal yang penting untuk segera diatasi. Pasalnya, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat.

“Saya mengistilahkannya, UMKM ini adalah umega atau usaha menambah pendapatan keluarga. Jika ekonomi keluarga kuat maka perekonomian masyarakat secara umum juga akan kuat,” katanya. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version