LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat meluncurkan Sistem Informasi dan Koordinasi Cegah Stunting Terintegrasi (SIKOCIT) dalam mengoptimalkan penanganan gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi di daerah itu.
Peluncuran itu dilakukan oleh Sekretaris Daerah Agam Edi Busti yang bersamaan dengan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Aula Bappeda Agam, Selasa (29/8/2023).
“SIKOCIT ini diluncurkan dalam mengoptimalkan penanganan stunting,” kata Sekda Agam Edi Busti di Lubuk Basung, Selasa.
Ia mengatakan, keunggulan SIKOCIT yaitu menyajikan data real time. Dimana laporan stunting dirancang dengan disertai kesimpulan penyebab stunting, dilengkapi dengan google maps dan foto rumah.
Kemudian data yang masuk ke TPPS dapat segera dikoordinasikan dengan organisasi perangkat daerah terkait.
“Dengan menggunakan SIKOCIT pemerintah juga dapat merespon dan bertindak cepat, sehingga OPD terkait dapat langsung bertindak tanpa harus menunggu pemandu arah,” katanya.
Ia menambahkan, pravalensi stunting di Agam khususnya dalam tiga tahun terakhir menurun signifikan dan di sisi IPM capaiannya juga meningkat.
Artinya, menurunnya angka stunting turut mendukung peningkatan IPM.
“IPM Agam termasuk tertinggi di Sumbar diangka 73,29 pada 2022,” katanya.
Ia mengatakan, pencegahan stunting bisa turun dengan signifikan di Agam jika dilakukan dengan tiga faktor yakni, fokus terhadap program penurunan, konsisten dalam menjalankan program serta selalu menjaga dan meningkatkan sinergitas antar lembaga dan masyarakat dalam penanggulangannya.
Seorang yang tidak cerdas dengan sendirinya akan mengalami prestasi belajar yang rendah akhirnya akan susah bersaing dalam memasuki dunia kerja yang pada gilirannya akan menimbulkan pengangguran dan kemiskinan,” katanya.
“Jika tidak bisa tertagani stunting dengan sendirinya, maka turut menyumbang kemiskinan karena penderita stunting tumbuh kembangnya terhambat begitu juga perkembangan kecerdasannya,” katanya.
Sementara Ketua DPRD Agam Novi Irwan menambahkan penurunan stunting ini menjadi perhatian bagi seluruh lini masyarakat dan pemerintah, karena anak-anak merupakan masa depan bangsa.
“Bonus demografi disatu sisi adalah potensi besar bagi kita melahirkan generasi unggulan, generasi yang sehat, generasi yang cerdas. Maka ini menjadi tantangan bagi kita untuk menekan angka stunting di Agam,” katanya. (rdr/ant)