Festival tersebut merupakan wadah khusus di Maninjau untuk selalu berkreasi dan mengembangkan nilai kebudayaan.
“Melalui festival ini ditingkatkan nilai adat dan budaya bagi masyarakat Agam dan ini sangat diperlukan, karena banyak peningalan. Maninjau juga tepat kelahiran ulama besar Buya Hamka dan termasuk tokoh nasional lainnya,” katanya.
Staf Ahli bidang Pembangunan Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Provinsi Sumbar Erinaldi menambahkan kegiatan ini bisa meningkatkan kunjungan wisata yang berdampak terhadap ekonomi masyarakat setempat.
“Tanpa adanya kegiatan, maka ekonomi tidak jalan. Untuk itu, adakan kegiatan berupa festival, seminar dan perlombaan,” katanya.
Ia berharap kegiatan ini menjadi agenda tahunan, karena banyak kesenian dan kebudayaan daerah lain perlu difasilitasi secara bersama.
Lalu kegiatan tersebut diadakan dengan skala besar melibatkan peserta dari kabupaten dan kota di Sumbar,
Ketua Panitia Festival Danau Maninjau Kelok 44 Unri menambahkan kegiatan ini bakal dilakukan terus menerus.
“Ini kegiatan kedua kita adakan dan sebelumnya kita mengadakan di Sungai Batang pada 2022,” katanya.
Rangkaian kegiatan festival yang digelar pada 15-17 September 2023 berupa pemutaran film kebudayaan, penanaman pohon buah-buahan di Kelok 2, arak-arakan kesenian di Kelok 2, petunjukan kesenian seminar, lomba manjalo atau menangkap ikan dengan alat tradisional dan pameran UMKM. (rdr/ant)