Puluhan Warga Agam Dilatih Cara Pengembangan Wisata Berbasis Teknologi

Peserta pelatihan pengembangkan wisata berbasis teknologi. Dok Diskominfo Agam

LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat membekali sebanyak 30 warga dalam mengembangkan wisata berbasis teknologi, sehingga dapat meningkatkan daya tarik dan kenyamanan bagi wisatawan, serta memperkuat ekonomi lokal.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi kabupaten Agam, Rahmad Lasmono di Lubukbasung, mengatakan 30 warga itu terdiri dari warga desa, pengusaha lokal dan pemangku kepentingan.

“Mereka dilatih di Rumah Gadang Nantigo, Lambah, Kecamatan Ampek Angkek pada 23-24 Oktober 2023,” katanya.

Ia mengatakan, kegiatan itu atas kerjasama antara Diskominfo Agam dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo. Badan Geopark Nasional Ngarai Sianok Maninjau, Atourin, lembaga teknologi digital terkemuka.

Pelatihan digitalisasi ini dalam rangka untuk memperkenalkan teknologi modern ke desa-desa wisata tradisional, sehingga dapat meningkatkan daya tarik dan kenyamanan bagi wisatawan, serta memperkuat ekonomi lokal.

“Ini akan membantu mengembangkan potensi wisata di daerah mereka, sehingga kunjungan bisa meningkat dan dapat menambah pendapatan masyarakat sekitar,” katanya.

Ia menyambut baik kerja sama ini, karena digitalisasi akan membantu melestarikan, mempromosikan kekayaan budaya dan alam yang dimiliki oleh desa-desa wisata di Agam.

“Digitalisasi sangat berpengaruh dalam membantu mempromosikan sektor wisata yang dimiliki nagari dengan menggunakan platform digital yang tersedia,” katanya.

Ia menambahkan, melalui kolaborasi yang kuat antara sektor publik dan swasta, pelatihan digitalisasi desa wisata di Kotomarapak, Lambah, Kabupaten Agam, diharapkan dapat menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain yang ingin mengembangkan potensi pariwisata mereka melalui pemanfaatan teknologi modern.

Desa Kotomarapak dikenal sebagai salah satu desa adat yang masih mempertahankan kearifan lokal budaya Minangkabau.

“Kekayaan budaya ini mencakup rumah adat, arsitektur unik dan beragam praktik kehidupan sehari-hari yang terkait erat dengan tradisi Minangkabau,” katanya.

Sementara Chief Executive Officer (CEO) Atourin Reza Permadi mengatakan digitalisasi adalah kunci untuk memajukan sektor pariwisata di era teknologi saat ini.

“Dengan memadukan kekayaan alam dan budaya dengan teknologi modern, desa-desa ini akan menjadi tujuan wisata yang lebih menarik dan berkelanjutan,” katanya.

Ia menambahkan, Atourin sebagai mitra teknologi dalam proyek ini memberikan pelatihan mengenai penggunaan aplikasi dan platform digital khusus untuk memasarkan dan mengelola desa wisata.

Mereka juga memberikan panduan tentang cara mengintegrasikan teknologi dalam aktivitas sehari-hari seperti, manajemen penginapan, pemesanan online dan promosi melalui media sosial. (rdr/ant)

Exit mobile version