LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyatakan sebanyak tiga program unggulan bupati setempat di bidang pariwisata pada 2021-2024 dan ini menjadi peluang investasi bagi investor.
“Tiga program unggulan itu berupa Masjid Sirah, Taman Safari dan pengembangan Kawasan Danau Maninjau,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Agam Muhammad Lutfi Ar di Lubuk Basung, Minggu.
Ia mengatakan, Masjid Sirah itu berada di tepi Pantai Muaro Mati, Nagari atau Desa Adat Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara.
Masjid Sirah itu dalam proses pembanggunan dengan dana berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp10,8 miliar.
“Pembanggunan sedang berjalan diatas lahan seluas tiga hektare itu dilakukan oleh PT Graha Cipta,” katanya.
Ia menambahkan, untuk Taman Safari berlokasi di Candung Koto Laweh, Kecamatan Candung dengan luas lahan 50 hektare milik ulayat nagari.
Nilai investasi sebesar Rp442,79 miliar dengan bentuk kerjasama bagi hasil. Saat ini, dokumen pendukung sudah ada berupa Rancangan Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD), studi kelayakan, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
“Taman Safari ini merupakan satu-satunya di luar Pulau Jawa dan Bali. Keberadaan taman ini akan menjadi ikon pariwisata Sumbar,” katanya.
Untuk program unggulan ketiga, tambahnya, pengembangan kawasan wisata Danau Maninjau dengan pengembangan kereta gantung dan Danau Maninjau.
Lokasi berada di Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, dengan jarak dari Kota Padang 130 kilometer dan pusat pemerintahan Agam hanya 30 kilometer.
Lahan yang disediakan sekitar 10 hektare milik ulayat kaum dengan rincian daratan tujuh hektare dan danau tiga hektare.
“Nilai investasi sekitar Rp25,83 miliar dan dokumen pendukung berupa RPJMD, studi kelayakan, RTRW dan master plan,” katanya.
Ia mengakui, proyek ini merupakan program unggulan Bupati Agam yang tercantum dalam RPJMD dan didukung dengan RTRW.
Pemkab Agam berkomitmen meningkatkan infrastruktur di objek wisata dengan mengalokasikan anggaran yang cukup besar setiap tahunnya pembangunan fasilitas pendukung.
Kemudahan yang diberikan dengan menyediakan lahan, penghapusan pajak atau retribusi daerah, memfasilitasi perizinan, menyiapkan data atau informasi dan lainnya.
“Kita telah menawarkan peluang investasi kepada investor saat mengikuti forum investasi yang diadakan pemerintah pusat maupun lembaga lainnya,” katanya. (rdr/ant)