LUBUK BASUNG, RADARSUMBAR.COM – Bupati Agam, Andri Warman menyatakan Masjid Sirah yang dibangun di Muaro Mati, Kecamatan Tanjung Mutiara pada 2023, merupakan ikon untuk menarik wisatawan berkunjung ke daerah tersebut, sehingga berdampak terhadap ekonomi masyarakat
“Kami ciptakan ikon baru seperti ke Bukittinggi mengunjungi Jam Gadang, begitu juga ke Agam mengunjungi Masjid Sirah,” katanya, Rabu (22/11/2023).
Ia mengatakan, pembangunan masjid dengan dana Rp10,8 miliar menggunakan dana APBD pada 2023 itu wujud nyata Pemkab Agam dalam pembangunan daerah wisata yang ada di Agam untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
“Ini sebagai ikon wisata religius dan wisata bahari yang hadir di Kawasan Wisata Pasia Tiku, Kecamatan Tanjung Mutiara,: katanya.
Dengan adanya masjid ini, kata Andri Warman, akan menjadi tempat beribadah sekaligus pariwisata halal yang ada di Agam.
“Masjid Sirah yang berada di jalur lintas juga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk masyarakat yang bepergian ke Pasaman Barat melewati Tiku, bisa singgah shalat dan menikmati keindahan alam Muaro Mati di Tiku,” katanya.
Ia menambahkan, ke depan Pemerintah Kabupaten Agam akan terus mengembangkan wisata yang ada di Pantai Tiku tersebut dan tentunya bernuansa Islam.
Pemkab Agam melalui Dinas PUTR juga telah menyiapkan anggaran pada 2024 untuk pembangunan fasilitas pendukung seperti akses jalan dan tempat parkir untuk objek wisata Masjid Sirah.
“Sudah disiapkan anggaran untuk akses ke objek wisata Masjid Sirah, tentunya ke depan akan dikelola oleh nagari terkait dan menjadi tambahan income,” terangnya.
Untuk pengembangannya lainnya, ia berharap adanya investor yang masuk khususnya pengembangan wisata bahari yang ada di Agam.
Diketahui Agam memiliki garis pantai sepanjang 43 kilometer itu mempunyai Pulau Tangah dan Pulau Ujung pada kawasan Pantai Tiku.
Dengan adanya pulau tersebut, harapannya kedepan akan disiapkan penyeberangan dan pengembangan, sehingga Tanjung Mutiara menjadi daerah tujuan wisata yang ada di Agam.
“Saya melihat peluang sangat besar di Pantai Tiku ini. Lahan cukup luas dan termasuk dukungan masyarakat setempat,” tuturnya. (rdr/ant)