Curah Hujan Tinggi, 27 Rumah Warga Agam Terendam Banjir

Banjir menggenangi 27 unit rumah masyarakat dengan ketinggian 50 hingga 100 sentimeter

Petugas Satgas BPBD Agam sedang berada di lokasi banjir merendam rumah warga. (Foto: ANTARA/Dok. BPBD Agam)

LUBUK BASUNG, RADARSUMBAR.COM – Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam mencatat sebanyak 27 rumah di Gantiang, Nagari atau Desa Sitanang, Kecamatan Ampek Nagari terendam banjir akibat meluapnya Sungai Sitanang setelah hujan deras melanda wilayah tersebut, Selasa (2/1/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.

“Banjir menggenangi 27 unit rumah masyarakat dengan ketinggian 50 hingga 100 sentimeter,” kata Sekretaris BPBD Kabupaten Agam, Olkawendri.

Ia mengatakan, BPBD Agam telah menurunkan perahu beserta anggota Satgas ke lokasi untuk melakukan pendataan dan penanganan korban banjir.

Namun warga masih bertahan di rumah mereka untuk sementara waktu sembari menunggu banjir kembali surut.

“Banjir sudah mulai surut dan sebelumnya warga telah mengamankan perabotan ke lokasi lebih aman dari banjir melanda daerah itu,” katanya.

Banjir tersebut, kata Olkawendri juga terjadi di Tapian Kandih, Nagari Salareh Aia Barat, Kecamatan Palembayan.

Banjir mengakibatkan rumah warga terendam dengan ketinggian mencapai 50 centimeter dan satu rumah rusak bagian dapur milik Masdeni (46).

“Rumah yang terendam banjir di Tapian Kandih masih didata oleh petugas dan pihak nagari,” katanya.

Ia mengakui, tanah longsor juga terjadi di Salareh Aia dan material tanah longsor telah selesai dibersihkan, sehingga sudah bisa dilalui kendaraan.

Pohon tumbang terjadi di Bukik Apiak, Nagari Parik Panjang, Kecamatan Matua, sehingga jalan provinsi menghubungkan Lubuk Basung Kabupaten Agam ke Kota Bukiitinggi tidak bisa dilalui kendaraan.

“Pembersihan material pohon tumbang sedang berlangsung,” katanya,

Dengan kondisi curah hujan tinggi, ia mengimbau warga tinggal sepanjang aliran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara mengungsi ke daerah lebih aman saat air sungai mulai naik.

Setelah itu, menghindari melewati daerah perbukitan yang rawan terhadap terjadinya tanah longsor.

“Tingkatkan kewaspadaan agar tidak menjadi korban jiwa,” tuturnya. (rdr/ant)

Exit mobile version