BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar operasi pasar jelang Ramadan 2024 atau 1445 Hijriah. Operasi dilaksanakan di Pasar Bawah Bukittinggi, Senin.
Asisten II Setdako Bukittinggi, Rismal Hadi menjelaskan operasi pasar dilaksanakan dalam rangka pengendalian harga pangan jelang Ramadan dengan perkembangan terjadinya kenaikan harga beberapa kebutuhan masyarakat.
“Dari rakor TPID harga beras secara nasional mengalami kenaikan Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram. Namun di Bukittinggi harga beras di pasaran masih stabil di harga Rp15 ribu per kilogram untuk beras medium dan Rp17 ribu per kilogram untuk beras premium,” kata dia.
Untuk intervensi harga, Pemko Bukittinggi bersama Bulog telah bekerjasama dengan 27 mitra untuk pendistribusian dan perdagangan beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dijual dengan harga Rp11.500 per kilogram.
“Jadi bagi warga yang agak berat membeli beras premium, dapat membeli beras SPHP dengan kualitas yang tidak kalah baiknya dengan harga Rp11.500 per kilogram karena ini merupakan program pemerintah yang jika ada oknum yang bermain dengan harga beras ini, dapat langsung dilaporkan,” katanya.
Menurutnya dari hasil rakor, stok pangan untuk Bukittinggi juga masih cukup sampai bulan April 2024 mendatang. Hal yang sama juga terjadi pada pangan lainnya.
“Memang ada sedikit penurunan stok beras premium disebabkan faktor cuaca dan hama hingga terjadinya gagal panen. Begitu juga dengan harga sayuran yang dipengaruhi dampak erupsi Marapi,” kata Rismal Hadi.
Telur ayam dijual dengan harga Rp 28.900 per kilogram. Cabe merah keriting dijual dengan harga Rp72.000 per kilogram. Cabe merah besar dijual dengan harga Rp46.000 per kilogram dan bawang merah dijual dengan harga Rp30.000 per kilogram. (rdr/ant)