Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti, penyebab menurunnya partisipasi pemilih Pilkada tahun ini. Namun yang pasti, partisipasi pemilih di Kota Bukittinggi masih diatas rata-rata partisipasi pemilih di tingkat provinsi Sumbar.
“Penurunan partisipasi pemilih tersebut dibutuhkan kajian lebih dalam lagi dari berbagai pihak. Berdasarkan arahan pimpinan kami di provinsi untuk mencari akar masalah kenapa partisipasi pemilih menurun,” ujar Satria.
Untuk sosialisasi di tengah masyarakat, Ketua KPU mengaku telah banyak menggandeng berbagai pihak termasuk para wartawan dan 4 pasang calon walikota Bukittinggi agar para pemilih menggunakan hak pilihnya.
Sementara itu, Kordiv. Hukum dan Pengawasan KPU Bukittinggi, Rifa Yanas menambahkan jumlah partisipasi pemilih pada Pilkada tahun ini lebih baik jika dibandingkan dengan Pilkada tahun 2020 lalu. Namun dari target jauh menurun sedangkan partisipasi pemilih dari lima tahun lalu meningkat.
“Jumlah pemilih yang datang ke TPS tahun ini sebanyak 61.751 orang lebih banyak jika dibandingkan dengan Pilkada tahun 2020 lalu yakni sebesar 56.219 orang,” katanya.
Jumlah pemilih yang datang ke TPS di 2024 bertambah seiring dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang naik. Di 2020 jumlah DPT tercatat sebanyak 77.656 orang, sementara di 2024 naik menjadi 97.517 orang. (rdr/ant)