Anggaran pembangunan gedung perpustakaan ini terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 11 miliar, serta Dana Pendamping yang dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 sebesar Rp 600 juta.
Pemerintah Kota Bukittinggi juga sebelumnya menjalin kerja sama dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) untuk meningkatkan literasi warga melalui fasilitas E-Library atau perpustakaan digital. Perpusnas juga berencana memberikan bantuan sebesar Rp 1 miliar untuk perlengkapan gedung perpustakaan tersebut.
Perpusnas turut memasukkan Kota Bukittinggi dalam daftar prioritas untuk pengembangan beberapa titik baca di pusat keramaian kota. Saat ini, Bukittinggi telah memiliki dua perpustakaan yang dapat diakses masyarakat umum, yaitu Gedung Pustaka Bung Hatta milik Perpusnas dan perpustakaan milik Pemkot Bukittinggi yang terletak di Belakang Balok. (rdr/ant)
Komentar