BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang semula dijadwalkan dimulai di Kota Bukittinggi, terpaksa ditunda. Program yang direncanakan sebagai uji coba di enam sekolah tersebut tertunda karena sejumlah kendala yang dihadapi oleh pihak terkait.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bukittinggi, Heriman, pada Sabtu (11/1), menyampaikan bahwa Badan Gizi Nasional Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam menyebutkan beberapa alasan dan kendala yang menyebabkan penundaan tersebut.
“Badan Gizi Nasional menginformasikan adanya kendala, di antaranya belum tersedia wadah atau ompreng makanan yang diperlukan untuk distribusi, serta kondisi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang belum beroperasi secara maksimal,” kata Heriman.
Menurutnya, ada beberapa aspek yang belum memenuhi standar dapur dari Badan Gizi Nasional, sehingga membuat SPPG belum dapat berfungsi dengan optimal.
Heriman juga mengimbau pihak sekolah untuk menginformasikan penundaan ini kepada siswa dan orang tua.
“Kami berharap pihak sekolah dapat menyampaikan informasi kepada siswa bahwa program ini ditunda sampai waktu yang akan kami tentukan selanjutnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kadis Pendidikan Bukittinggi menegaskan bahwa pihaknya akan menunggu informasi lebih lanjut dari Badan Gizi Nasional terkait kapan program ini bisa dimulai.
“Kami akan segera memberikan informasi lebih lanjut kepada pihak sekolah jika ada perkembangan terbaru,” ujarnya.
“Dengan penundaan ini, kami berharap segala persiapan dapat diselesaikan dengan baik agar program MBG dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat maksimal bagi siswa di Kota Bukittinggi,” pungkasnya.
Enam sekolah yang sebelumnya dijadwalkan mengikuti uji coba MBG pada Senin (13/1) adalah SDN 05 Tarok Dipo, SDN 08 Tarok Dipo, SMPN 1 Bukittinggi, SMPN 2 Bukittinggi, SMPN 8 Bukittinggi, dan SMPN 6 Bukittinggi.
Program MBG ini bertujuan untuk memberikan makanan bergizi secara gratis kepada siswa di sekolah-sekolah tersebut sebagai upaya meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak di Kota Bukittinggi. (rdr/ant)
Komentar