BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Kantor Pos Bukittinggi, Sumatera Barat kembali menggiatkan kebiasaan menulis dan berkirim surat dalam Program Gerakan Berkirim Surat yang diikuti puluhan pelajar di daerah setempat, Sabtu.
Excecutive Manager Kantor Pos Cabang Bukittinggi, Andesta di Bukittinggi, Sabtu, mengatakan kedatangan rombongan murid dari SDN 02 Percontohan Bukittinggi merupakan salah satu usaha agar tidak melupakan tradisi lama menjalin komunikasi dan silaturahmi melalui surat.
“Walaupun saat ini teknologi semakin canggih,namun dokumentasi surat yang ditulis pakai tangan tidak bisa mengalahkan teknologi, kami sebagai salah satu BUMN, hadir memberikan edukasi kepada generasi muda terutama pelajar sekolah dasar,” kata dia.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pendidikan di luar sekolah sehingga membuka wawasan dan pengetahuan anak tentang keberadaan pendidikan di luar sekolah.
Sebanyak 30 orang murid SDN 02 Percontohan Bukittinggi yang didampingi satu orang guru, mendatangi Kantor Pos Cabang Bukittinggi disambut Manager Kantor Pos Indonesia Cabang Bukittinggi yang didampingi Kepala Cabang Kantor Pos Biaro, Irvan.
“Pos Indonesia terus berinovasi mengikuti perkembangan teknologi, salah satu program adalah Shopee Cashless dan layanan kargo yang super murah hanya Rp2 ribu per kilogram untuk wilayah Sumatera Barat dan Rp 4 ribu per kilogram untuk layanan kargo Sumatera,” kata dia.
Kepala Cabang Kantor Pos Biaro, Irvan Agus menambahkan kegiatan anak anak berkirim surat itu berawal dari inisiatif Kantor Pos Cabang Biaro yang mengacu kepada kurikulum SD tentang belajar berkirim surat.
“Ini adalah inisiatif kami di Kantor Pos mendatangi SDN 29 Koto Hilalang, alhamdulilah disambut baik di sana, kami juga mendatangkan SDN 02 Percontohan, maka selanjutnya kedua anak-anak SD ini saling berkirim surat menjalin silaturahmi,” kata Irvan yang juga menjabat sebagai Ketua DPC SPPI Bukittinggi.
Sementara itu, guru pendamping SDN 02 Percontohan, Riska Marlina mengatakan, selain belajar mengirim surat melalui Pos Indonesia, pelajar juga dikenalkan seluk beluk kegiatan pos serta mengenal benda benda pos yang digunakan.
“Kegiatan ini juga, terkait dengan pembelajaran bahasa Indonesia dan menambah teman atau sahabat pena melalui surat yang selama ini mereka hanya mengenal dunia maya,” kata Riska.
Ia mengatakan selama ini anak-anak lebih mengenal sesuatu melalui telpon genggam dan sebelumnya tidak mengenal apa itu perangko dan bagaimana mengirimkan surat melalui Kantor Pos. (rdr/ant)