BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM-Sebanyak 10 unit rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) mendapat Bantuan Sosial Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Tahun 2021. Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bukittinggi Rismal Hadi pada Kamis (26/08) di Pendopo Rumah Dinas Walikota Bukittinggi.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Erwin Umar melaporkan, ada dua program bantuan sosial perbaikan rumah tidak layak huni untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Pertama, Kegiatan bantuan rumah Swadaya dari dana DAK dan Bantuan Bedah Rumah dari anggaran APBD Kota Bukittinggi.
Kota Bukittinggi pertama mengusulkan dan mulai dapat bantuan Rumah yang bersumber dari DAK di mulai pada tahun 2019 dengan sebanyak 32 unit dengan anggaran Rp. 17.500.000,- per unit, kemudian pada tahun 2020 dengan sebanyak 15 Unit dengan anggaran Rp. Rp. 17.500.000,- per unit dan pada tahun 2021 sebanyak 10 Unit dengan anggaran Rp. 20.0000.000,- per unit.
Pada tahun 2022, Kota Bukittinggi kembali mengusulkan bantuan rumah sebanyak 52 Unit dengan anggaran Rp. 50.000.000,- per unit (20jt dana DAK ditambah 30 juta APBD Kota Bukittinggi).
Sedangkan Bantuan bedah rumah Anggaran APBD Kota Bukittinggi, sejak tahun 2017, ada 2 jenis bentuk bantuan kepada masyarakat RTLH yaitu : Bantuan Sosial Berupa Uang dan Bantuan Sosial Berupa Barang.
Penjabat Sekretaris Daerah Rismal Hadi mengatakan, untuk Kota Bukittinggi, masih terdapat 1.057 rumah tidak layak huni yang menjadi tanggung jawab kita bersama menuntaskannya. Baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah, peran serta masyarakat, BUMN, BUMD serta dunia usaha melalui CSR.
Rismal Hadi melanjutkan, dalam upaya itu, telah banyak program yang dilaksanakan dan difasilitasi Pemko Bukittinggi dari berbagai sumber. Seperti kegiatan Bantuan Rumah Swadaya (BRS) DAK pusat dan bantuan bedah rumah dari APBD Kota Bukuttinggi.
Karena itu, Rismal Hadi berharap, bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Sehingga dengan layaknya tempat tinggal, dapat menjadi pemicu meningkatnya kesejahteraan keluarga. Dan membuat masyarakat tenang berusaha karena salah satu kebutuhan pokoknya terpenuhi. (rdr)