BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bukittinggi, Sumatera Barat panen bawang merah pada Selasa yang menjadi hasil pertanian mandiri Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
“Ini merupakan panen raya bawang merah untuk kedua kalinya, kami manfaatkan lahan sekitar setengah hektare dan dikelola oleh 10 orang WBP yang dilatih khusus di bidang pertanian,” kata Kalapas Bukittinggi, Marten di Bukittinggi, Selasa.
Selain kegiatan panen tanaman bawang merah, juga dilakukan peresmian “Barber Shop” dan “Laundry” yang menjadi pilihan tambahan keterampilan bagi WBP.
“Lima orang WBP di barber shop dan lima lagi di laundry, mereka sangat menekuni bidang ini,” katanya.
Direktur Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Pujo Harianto yang memimpin langsung kegiatan panen memberikan apresiasi kepada Lapas Bukittinggi dan berharap WBP mampu menghasilkan potensi meskipun berada di masa binaan.
“Tadi juga ada pelepasan bibit Ikan dan Penyerahan Amplifier Speaker tanpa listrik ke WBP, ini harus diapresiasi, tadi juga kita lihat mereka antusias dan senang memanen hasil bawangnya,” katanya.
Panen Raya Bawang merah merupakan hasil kerja sama Lapas Bukittinggi dengan pihak ketiga Unit Dagang Rahmat Indah Sentosa (RIS) yang juga membantu pemasarannya.
“Harapannya agar para Warga Binaan punya keterampilan untuk bisa mengembangkan usahanya lebih baik lagi di luar dan memanfaatkan lahan di tempatnya masing-masing untuk menjadi mata pencarian yang produktif,” katanya.
Warga Binaan Lapas Bukittinggi mengaku bangga dengan hasil panen dan keterampilan pertanian yang diperolehnya.
“Terimakasih atas semangat dan bantuannya semoga setelah selesai menjalani pembinaan di Lapas, kami bisa mengembangkan kreativitas sebagai mata pencarian nantinya,” kata salah seorang WBP. (rdr/ant)