BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi mengungkap angka pengangguran di daerah itu menurun secara signifikan selama 2022, bahkan jauh berada di bawah target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Dari data yang berhasil dirangkum BPS, tingkat penganggur terbuka Bukittinggi tahun 2022 turun ke angka 4,90 persen, melebihi target RPJMD sebesar 7,18 persen,” kata Kadiskominfo Bukittinggi, Erwin Umar di Bukittinggi, Kamis.
Ia menyebut angka ini turun drastis dari sebelumnya di 2021 di posisi 6,09 dan 2020 di angka 7,51. Dia mengatakan upaya Pemkot Bukittinggi di bawah pimpinan Wali Kota Erman Safar untuk menurunkan tingkat pengangguran, menunjukkan hasil positif.
Menurutnya, tingkat pengangguran terbuka merupakan persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.
“Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja usia 15 tahun ke atas yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran,” katanya.
Ia mengatakan penganggur dapat diartikan kepada penduduk yang aktif mencari pekerjaan atau penduduk yang sedang mempersiapkan usaha atau pekerjaan baru.
Kemudian, penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan dan kelompok penduduk yang tidak aktif mencari pekerjaan dengan alasan sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar menegaskan akan terus melahirkan kebijakan penganggaran yang berpihak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
“Salah satunya, Tabungan Utsman yang bisa memberikan pembiayaan modal kepada masyarakat sehingga dapat membuka usaha, upaya inilah yang bisa kita lakukan untuk dapat mengurangi angka pengangguran dalam dua tahun terakhir,” katanya.
Ia menyebut, dalam lima tahun terakhir capaian penurunan angka pengangguran memang menjadi satu hal yang luar biasa di Bukittinggi.
“Pasalnya, dalam lima tahun terakhir, angka pengangguran Bukittinggi selalu berada di atas 6 persen, bahkan mencapai puncak tertinggi setelah pandemi COVID-19, tahun 2020 di angka 7,51 persen,” katanya.
Ia menambahkan, capaian 2022 di angka 4,90 persen menjadi salah satu capaian terendah terbaik ketiga selama RPJPMD setelah 3,93 persen di 2014 dan 4,72 persen di 2013.
“Dimana, rata-rata penurunan angka pengangguran di Bukittinggi merupakan dampak positif dari pertumbuhan pelaku usaha kecil yang terus meningkat,” tutupnya. (rdr/ant)