BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Wali Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Erman Safar mengharapkan peran aktif dari kalangan perantau baik dalam bentuk pemikiran maupun kontribusi nyata dalam membantu pembangunan ekonomi warga di daerah.
“Tantangannya akan semakin besar khususnya di Kota Bukittinggi dan daerah selain Kota Padang setelah Tol Sumbar-Riau rampung nanti, peran perantau Minang memiliki nilai strategis dalam memacu percepatan pembangunan di daerah,” kata Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, Kamis.
Ia mengatakan penggarapan potensi daerah membutuhkan campur tangan perantau sehingga potensi tersebut bisa tergarap secara maksimal.
“Jumlah perantau Minang itu jutaan tersebar di berbagai daerah di Indonesia bahkan dunia, kami secara pribadi juga meminta perhatian dari perantau dari kalangan politisi asal Sumbar untuk membantu Bukittinggi, sebut saja Andre Rosiade yang eksis memperhatikan Bukittinggi, tentu kami berharap banyak lagi tokoh lagi yang berpartisipasi,” kata Erman.
Menurutnya perantau Minang telah ikut berkontribusi melalui pemikiran dan karya nyata dalam menggerakkan roda pembangunan daerah selama ini.
“Khususnya perantau Bukittinggi, kami meyakini memiliki potensi luar biasa, kami ingin merangkul semuanya sama-sama membangun kota ini khususnya dalam upaya peningkatan ekonomi warga,” kata dia.
Menurutnya fokus perhatian perantau kepada ekonomi dan budaya menurut sangat sinkron dengan program pemerintah daerah yang juga memfokuskan kepada peningkatan ekonomi dan pelestarian budaya.
“Tentunya akan menjadi sebuah kekuatan yang akan saling mengisi antara pemerintah daerah dan perantau dalam menggerakkan perekonomian daerah untuk kesejahteraan masyarakat ke depan,” katanya.
Pemerintah Kota Bukittinggi bersama DPRD bersepakat menyetujui target pendapatan daerah pada tahun 2023 sebesar Rp 750,7 miliar. Jumlah itu terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 160 Miliar dan Pendapatan Transfer sebesar Rp 590 miliar.
“Pembangunan daerah di Kota Bukittinggi pada tahun 2023 ini mengusung tema keberlanjutan pemenuhan kebutuhan dasar dan penguatan ekonomi kerakyatan dalam rangka pemulihan pasca pandemi, dimana pembangunan daerah diarahkan pada peningkatan ekonomi kerakyatan,” kata Erman.
Selain itu juga diarahkan dalam pengembangan sektor pendidikan, pengembangan sektor kesehatan dan lingkungan, termasuk pengembangan kepariwisataan, pengembangan seni budaya dan olahraga, peningkatan tata kelola pemerintahan, pengembangan sektor pertanian dan pengembangan sosial kemasyarakatan. (rdr/ant)