BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Polda Sumatera Barat mengaktifkan Posko Disaster Victim Indentification (DVI) di posko evakuasi Marapi Batu Palano untuk mempermudah proses pencarian pendaki Gunung Marapi yang belum ditemukan atau identifikasi korban yang dinyatakan meninggal dunia.
“Posko DVI dipusatkan untuk mengidentifikasi jenazah, kemungkinan adanya jenazah yang rusak bisa diidentifikasi agar saat penyerahan jenazah tidak salah orang,” kata Kasubbiddokpol Biddokes Polda Sumbar, Eka Purnama Sari, Senin.
Belasan petugas DVI membuka posko dan langsung didatangi keluarga para pendaki Gunung Marapi yang belum mengetahui keadaan kerabatnya hingga kini.
“Teknisnya petugas mengkompulir data antemortem, keluarga atau kerabat korban ditanyakan ciri-ciri khas dari korban untuk dicocokkan di Posko Antemortem yang ditetapkan ada di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi,” kata Eka.
Ia mengungkap pencocokan data bisa berlangsung dalam satu hari jika semua data antemortem dipenuhi.
“Kalau jenazahnya tidak banyak rusak, dalam satu hari sudah bisa diserahkan sesuai data yang lengkap tentunya,” katanya.
Ia mengatakan pengambilan data diperinci seperti sampel DNA, pencocokan data identitas KTP, ijazah, foto atau properti korban sebelum melakukan pendakian Gunung Marapi.
“Saat ini sudah 20 orang lebih yang memberikan laporannya terdiri dari beragam latar belakang baik keluarga inti, kerabat atau rekan satu kampus,” katanya.
Sementara itu Direktur RSAM, Busril mengaku telah mempersiapkan secara maksimal sarana Posko Antemortem sesuai permintaan dari Polda Sumbar.
“Benar, kami sudah dihubungi DVI Polda Sumbar untuk kesiapa Posko Antemortem di RSAM, sudah disiapkan di tim kita termasuk ahli forensik beserta ruang-ruangan pendukung,” kata Busril.
Hingga saat ini, tim gabungan penyelamat para pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi masih melakukan proses evakuasi yang dipusatkan di Posko Batu Palano, Kabupaten Agam. (rdr/ant)
Komentar