BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkap kondisi terkini Gunung Marapi di Sumatera Barat tentang kemungkinan munculnya aliran magma sebagai akibat terjadinya gempa vulkanik dangkal.
“Perkembangan terakhir ini ada muncul gempa vulkanik dangkal. Gempa vulkanik dangkal itu mengindikasikan bahwa aliran magma itu mendekati permukaan. Tetapi untuk kapan keluarnya tidak diketahui,” kata Kepala Tim Siaga Darurat Marapi PVMBG, Supriyati Andreastuti, Rabu.
Dalam catatannya, PVMBG mengungkap gempa vulkanik dangkal juga terjadi pada Selasa (23/01) sebanyak 27 kali dengan amplitudo antara 1,5 hingga 4,2 milimeter dan durasi mencapai 26 detik.
Jika suplai magma dari kedalaman terus berlangsung dan cenderung meningkat maka erupsi dapat terjadi dengan energi yang lebih besar dengan potensi atau ancaman bahaya dari lontaran material vulkanik berukuran batu (bom), lapili, atau pasir diperkirakan dapat menjangkau wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi di Kawah Verbeek.
Sedangkan untuk potensi atau ancaman dari abu erupsi dapat menyebar lebih ljauh yang tergantung pada arah dan kecepatan angin.
Material erupsi yang jatuh dan terendapkan di bagian puncak dan lereng Gununh Marapi dapat menjadi lahar saat bercampur dengan air hujan.
“Memang kalau perkembangannya dilihat dari tremornya itu menurun. Kemudian ada muncul gempa-gempa yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan kubah. Tetapi ini kan baru awal jadi belum kelihatan di atas,” kata Supriyati.
Ia menegaskan pertumbuhan kubah di puncak dan pengembangan tubuh gunung api Marapi belum terlihat hingga saat ini.
“Kita juga merekam adanya inflasi-inflasi pengembangan tubuh gunung api. Mengapa tubuh gunung api itu mengembang karena ada magma yang naik. Jadi ada indikasi bahwa apa yang naik jadi ini konsisten dengan munculnya gempa-gempa vulkanik dangkal tadi,” kata dia.
PVMBG juga memastikan tidak adanya muncul kawah baru di puncak Marapi setelah dilakukan penerbangan drone atau pesawat pengintai tanpa awak ke pusat erupsi Marapi beberapa waktu lalu.
Gunung Marapi hingga saat ini terdata mengalami erupsi sebanyak 139 kali letusan dan 792 hembusan. Pemerintah daerah setempat juga memperpanjang Status Siaga Darurat hingga satu bulan ke depan. (rdr/ant)