Pilpres 2024, Komandan TKN Fanta: Kesempatan untuk Teruskan Visi Indonesia Maju

Pilpres 2024 ini menjadi kesempatan untuk meneruskan visi Presiden Jokowi agar Indonesia menjadi maju atau menjadi negara yang gagal.

Pertemuan Komandan TKN Fanta dengan anak muda pemilih di Bukittinggi. (dok. istimewa)

Pertemuan Komandan TKN Fanta dengan anak muda pemilih di Bukittinggi. (dok. istimewa)

BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM — Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan dalam kunjungannya ke Provinsi Sumatra Barat menghadiri kegiatan Gerbong Muda Indonesia Maju, Jumat (26/1/2024).

Dalam acara yang digelar di Jalan Teuku Umar Nomor 16, Benteng, Pasar Atas, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat hadir Ketua Fraksi Gerindra DPRD Agam Rinal Wahyudi, Koordinator TKD Fanta Sumbar Feri Mukli, perwakilan TKD Sumbar Bayu Veski.

Kegiatan ini juga dihadiri para anak-anak muda yang ada di Bukittinggi. Arief menuturkan tahun 2024 merupakan periode yang sangat fundamental bagi perjalanan bangsa ini.

Sebab kata dia, di Pilpres 2024 ini menjadi kesempatan untuk meneruskan visi Presiden Jokowi agar Indonesia menjadi maju atau menjadi negara yang gagal.

“Ini sangat krusial karena kita akan memilih Presiden yang akan menentukan nasib bangsa ini karena gini teman-teman untuk menjadi negara maju.”

“Kita sekarang Indonesia itu negara menjadi negara berpendapatan menengah ke atas kita itu penghasilan perkapita kita di angka sekitar 4.000 US Dollar atau 4.500 US Dollar untuk menjadi negara maju kita butuh 3 kali lipat kita butuh sekitar 12.000 US Dollar sekian untuk menjadi negara maju,” kata Arief.

Ketua Umum PB HMI periode 2013-2019 itu menuturkan yang paling mengerti orang muda adalah anak muda. Namun kata Arief, hanya calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang memberikan ruang untuk orang muda menduduki posisi yang strategis yakni calon wakil presiden.

“Kita harus berterima kasih karena seja bapak memberi ruang kepada Mas Gibran Rakabuming Raka, maka kesempatan untuk anak-anak muda itu naik kelas itu semakin kelihatan dan proporsinya sekarang itu sudah 50% 50%, 50% nya capres Pak Prabowo yang senior 50% nya wakil presiden yang muda,” ucap Arief.

Arief menuturkan jumlah penduduk Indonesia yang mudah dan menjelang muda ini itu jauh lebih banyak daripada yang tua. Sehingga cara-cara berpikir dan bekerja sudah tidak bisa lagi sama seperti zaman dulu

“Pasca debat itu banyak pro kontra kenapa Mas Gibran dianggap nggak etis. Masalah zaman Now cuma bisa diselesaikan dengan solusi zaman now ya.”

“Saya berkelakar aja kalau ia menganggap seperti itu memang zaman old, karena bagi kita ya biasa aja bisa mencairkan suasana dan seterusnya,” papar Arief.

Lebih lanjut, Arief menyebut bahwa di kandidat pasangan lain orang muda hanya dijadikan tim sukses. Berbeda kata dia dengan pasangan nomor urut 2 yang menempatkan anak muda menjadi calon wakil presiden.

“Kita mencoba inisiasi yang namanya Gerbong muda Indonesia maju, karena Pak Prabowo jika nanti terpilih, kita saat ketemu Pak Prabowo bilang kita ingin tidak hanya mengantarkan bapak berdua sebagai presiden.”

“Tapi, ini kita juga ingin memastikan 5 tahun yang akan datang, pemerintahan ini berpihak kepada yang muda itu komitmen atau kita dengungkan,” tutup komandan TKN Fanta ini. (rdr)

Exit mobile version