Warga Lansia di Dharmasraya Terima Modal Usaha dari Kemensos

Salah seorang lansia di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) yang menerima bantuan bantuan modal usaha Kemensos pada Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke 27. (Antara/HO-Kemensos)

PULAUPUNJUNG, RADARSUMBAR.COM – Kementerian Sosial (Kemensos) RI membantu modal usaha warga Lanjut Usia (Lansia) di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke 27.

“Bantuan ini kita berikan untuk lansia yang tersebar di 11 kecamatan melalui program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA),” kata Plt Direktur Pemberdayaan KAT dan Kewirausahaan Sosial Kemensos, I Ketut Supena, dalam keterangan tertulis, di Pulau Punjung, Minggu.

Ia mengatakan pemberian bantuan yang bervariasi tidak lepas dari hasil asesmen yang sudah dilakukan Kemensos.

Ia menjelaskan jenis usaha yang diberikan sesuai hasil asesmen, yaitu warung sembako untuk enam orang lansia, warung lontong dan jajanan tradisional dua lansia, dan usaha olahan tempe rumahan, jamu tradisional, dan keripik balado masing-masing satu lansia.

“Kewirausahaan yang diberikan sesuai hasil asesmen, ini penting agar usaha yang dijalankan lansia benar-benar sesuai minat dan potensi dari para lansia, dan juga sesuai dengan kebutuhan akan potensi usaha sesuai wilayah lansia berdomisili,” katanya.

Menurutnya, pelibatan lansia pada program PENA menjadi penting untuk mendorong generasi muda agar dapat berpikir kreatif dan berwirausaha.

“Beliau-beliau ini hendaknya menjadi panutan bagi generasi muda. Usia yang tidak lagi muda justru membuat beliau-beliau tetap semangat untuk berwirausaha dan tidak mau bergantung kepada orang lain,” jelasnya.

Memasuki usia lanjut, sambung dia bukan berarti segala aktivitas harus berhenti. Lansia harus tetap aktif dengan memilih aktivitas sesuai dengan kondisi fisiknya.

“Kita tidak ingin peringatan HLUN hanya sekedar kegiatan seremonial. Kemensos ingin memastikan lansia dapat berdaya dan mampu meningkatkan kesejahteraannya sendiri,” tambah dia.

Sementara, salah seorang penerima bantuan Nuriyah (79) tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia melihat jejeran barang-barang kelontong yang memenuhi ‘lapau’ atau warung sederhana miliknya setelah mendapatkan bantuan dari Kemensos.

Nuriyah lansia di Kecamatan Padang Laweh itu mengataka, ia sudah memiliki usaha toko kelontong. Namun usahanya tidak berkembang karena banyak pelanggan yang berhutang dan tidak membayar.

“Sehari-hari, Nenek Nuriyah menggantungkan hidup dari hasil penjualan toko sembako. Penghasilannya tidak menentu, kadangRp40.000 – Rp80.000 sehari. Tapi di usia senjanya, Nenek Nuriyah tidak ingin bergantung pada orang lain, kekurangan uang ia penuhi dengan berjualan kelapa,” tambah I Ketut Supena. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version