“Mana aktivis yang dilakukan oleh dia, selain dia banyak ngaji-ngaji dan dia jadi garin di mushalla. Apakah cocok imam masjid, garin masjid untuk memimpin seluas 19 kabupaten/kota ini dengan kapasitas seperti itu,” tandas Epyardi.
Sebelumnya, Bupati Solok juga marah-marah di hadapan warga dan awak wartawan karena tidak terima tidak diberitahu oleh Gubernur saat singgah sahur di salah satu rumah warga di daerah Jawi-jawi Guguak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Senin (18/3/2024).
Epyardi menilai Gubernur selama ini kurang koordinasi jika ada kegiatan yang dilaksanakan di kabupaten/kota.
“Dia datang ke semua daerah Sumatera Barat ini, nggak pernah ngasih tahu sama bupati, wali kota. Ujung-ujungnya datang ke tempat orang seperti malam ini. Mau datang ke Cupak, mau datang ke sini, dibawanya kadernya. Emangnya Solok ni negara PKS apa? Ini negara ini ada aturannya”
“Bahasa Minang itu ada pepatah ciek rumah gadang ciek lasuang dan ciek tungganai. Ciek lasuang ciek ayam gadang, ciek rumah gadang ciek tungganai,” timpal politisi PAN ini. (rdr)