Didukung Wilayah Perbukitan dan Danau, Desa Wisata Alahan Panjang Tawarkan Pemandangan Alam yang Eksotis

Desa Wisata Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumbar, menyuguhkan pemandangan alam yang memukau. ANTARA/HO-Diskominfo Solok

AROSUKA, RADARSUMBAR.COM – Desa Wisata Danau Diateh (di atas) Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, menyuguhkan pemandangan alam yang sangat memukau didukung dengan wilayah perbukitan dan keberadaan Danau Diateh.

Ketua Pengelola Desa Wisata Alahan Panjang Vega Denia Surya, di Solok, Rabu, mengatakan daya tarik Desa Wisata Alahan Panjang ialah pemandangan alamnya yang indah didukung dengan wilayah perbukitan dan keberadaan Danau Diateh yang merupakan salah satu bagian dari Danau Kembar.

Tidak hanya itu, Desa Wisata Alahan Panjang juga memiliki udara yang sejuk dan suhunya yang dingin, sehingga desa wisata ini juga sering disebut dengan Nagari (Desa) Dingin Tanpa Salju.

Selain dari daya tarik alam, di desa itu juga menyuguhkan daya tarik wisata buatan seperti pasar wisata tradisional Balai Sawah Tangah dengan mengusung tema kearifan lokal yang dibangun bersama dengan pokdarwis dan masyarakat.

Pasar wisata tradisional ini terletak di pinggir Danau Diateh tepatnya di Jorong Usak Nagari Alahan Panjang, ciri khas dari pasar ini ialah dari pakaian yang dikenakan para pedagang yang merupakan pakaian tradisional atau biasa disebut baju saisuak (baju zaman dulu).

“Untuk berbelanja di pasar ini nantinya hanya bisa menggunakan koin yang kami sediakan, untuk mendapatkan koin ini pengunjung bisa menukarkannya dengan uang tunai atau pun bisa secara cashless dengan metode scan QRIS di gerbang masuk Balai Sawah Tangah ini,” ujar dia.

Selain itu, Desa Wisata Alahan Panjang juga memiliki kesenian dan kebudayaan, dan dalam menjaga kelestariannya mereka secara bersama-sama berkolaborasi antara ninik mamak, bundo kandung dan para generasi muda di Alahan Panjang.

“Dalam hal ekonomi kreatif (ekraf), hari ini selain dari kuliner, kami juga memiliki kriya perajin kayu. Hal ini dapat dilihat dari bangunan-bangunan dan villa yang ada di Desa Wisata Alahan Panjang ini,” katanya pula.

Sedangkan untuk kulinernya, selain masakan tradisional juga memiliki kuliner lamang siarang (lamang beras hitam) satu-satunya di Indonesia dan bisa ditemukan di sini.

Dalam hal fashion atau pakaian saat ini, pokdarwis daerah setempat tengah mengembangkan batik motif lado kambuik (cabai paprika) yang merupakan cabai asli Alahan Panjang dengan pewarna alami buah asli Alahan Panjang Terong Pirus.

“Untuk hak paten dari motifnya sudah kami dapatkan dari Kemenkumham dan untuk pewarnanya saat ini masih dalam proses pengurusan,” ujar dia.

Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang menyediakan penginapan bagi wisatawan yang hendak menginap mulai dari guest house, home stay, vila maupun hotel, serta untuk sanitasi/toilet pengunjung tidak perlu khawatir karena sudah menyediakan sarananya di sepanjang desa wisata.

“Karena saat ini sudah memasuki era digital, Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang saat ini juga sudah menggunakan teknologi digital dalam promosi, pengurusan administrasi dan keuangan,” katanya.

Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang juga memiliki maskot yakni seekor naga yang disebut Nagote (Naga Danau Diateh), hal ini diangkat dari legenda terbentuknya Danau Kembar yang mana dahulu dikisahkan bahwa ada naga yang mati dan membentuk dua danau disebut danau kembar.

Direktur Tata Kelola Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Florida Pardosi saat mengunjungi lokasi Desa Wisata Alahan Panjang mengapresiasi keindahan alam yang disuguhkan di desa itu.

Ia juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang menjadi 50 besar desa wisata terbaik di Indonesia dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia Tahun 2024.

Dia berharap pokdarwis setempat bisa mempertahankan prestasi yang telah diraih, yakni 50 besar desa wisata terbaik di Indonesia dalam Anugerah Desa Wisata Tahun 2024.

Ia juga menyampaikan kepada pengelola desa wisata bahwa yang menjadi tantangan bukanlah untuk memasuki 50 besar desa wisata, namun bagaimana nantinya setelah menjadi 50 besar desa wisata terbaik bisa untuk mempertahankannya.

“Harapan kita nantinya, setelah ini kita bersama-bersama dapat senantiasa bertekad untuk menjadi lebih baik lagi,” katanya.

Florida juga mengharapkan ke depannya akan ada program-program dari pemerintah daerah setempat, agar dapat lebih meningkatkan Desa Wisata Alahan Panjang menjadi lebih baik lagi. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version