“Gedung yang megah ini tidak akan punya arti jika tidak diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat edukatif atau lainnya,” katanya.
Ia mengatakan keberadaan gedung ini lebih memungkinkan untuk melaksanakan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
Sekretaris Daerah Kabupaten Solok Medison mengharapkan peserta lomba menyuguhkan penampilan terbaik agar meraih prestasi yang gemilang. Peserta lomba berasal dari 20 SD di Kabupaten Solok.
Menurut dia, lomba bertutur juga meningkatkan keterampilan bercerita melalui cerita berlatar belakang kearifan lokal.
Karnaval literasi diisi dengan kegiatan membaca nyaring, pembinaan pengelola perpustakaan, kunjungan murid Taman Kanak-Kanak (TK), dan mendongeng. (rdr/ant)