SARILAMAK, RADARSUMBAR.COM – Sebanyak 40 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Suliki, Limapuluh Kota, Sumatra Barat (Sumbar) melaksanakan wisuda tahfiz dan khatam Al-Qur’an pada Kamis (22/2/2024).
Wisuda terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) itu dilakukan langsung di dalam lingkungan Lapas Suliki dan dihadiri langsung oleh para keluarga warga binaan.
“Wisuda hari ini adalah buah dari program pembinaan berbasis pondok pesantren yang telah dimulai oleh Lapas Suliki sejak tahun lalu”, kata Kepala Lapas Suliki Kamesworo di Suliki, Kamis.
Ia mengatakan setelah menjadi santri dan ditempa dengan berbagai pelajaran agama Islam sejak Maret 2023, hingga akhirnya para WBP menjalani wisuda.
Kames merinci dari 40 WBP tersebut sebanyak 20 orang di antaranya merupakan penghafal Al-Qur’an untuk juz 30, sedangkan 20 lainnya merupakan pengkhatam Al-Qur’an.
Hafalan Al-Qur’an dari para WBP sudah diuji oleh pengajar dari Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) dan Penyuluh dari Kantor Urusan Agama (KUA) Suliki.
Ia berharap proses pembelajaran serta pendalaman ilmu agama yang didapatkan oleh para WBP bisa bermanfaat bagi mereka untuk merubah diri sehingga kembali ke lingkungan masyarakat sebagai manusia yang baik.
Menurutnya selama menjadi santri para WBP diajar oleh para pengajar yang berkompeten di bidangnya, yang berasal dari organisasi BKMT dan KUA Suliki diantaranya Buya Syahril.
Pondok pesantren berlangsung pada Senin sampai Rabu dari pukul 09.00 WIB-11.00 WIB di Masjid Lapas.
Dalam kegiatan wisuda itu dua narapidana Lapas Suliki tampil untuk melantunkan hafalan ayat Al-Qur’an di hadapan para tamu undangan.
Mereka adalah AMK yang melantunkan surat An-Naba, dan FD narapidana narkotika yang melantunkan surat An-Naziat.
Salah satu orangtua narapidana Merianti (47) menyambut haru atas perubahan positif yang terjadi pada anaknya, karena sekarang anaknya telah rajin membaca Al-Qur’an dan bahkan menjadi penghafalnya.
Selain orangtua, kegiatan tersebut juga disambut baik oleh Staf Ahli Bupati Limapuluh Kota Bidang Hukum dan Politik Ferry Chofa yang hadir mewakili Bupati kabupaten setempat.
Ia berharap program positif tersebut bisa terus dilanjutkan demi mengubah perilaku dan kepribadian para penghuni Lapas Suliki.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua BKMT Limapuluh Kota Nevi Zulfia Nasrun yang turut menghadiri langsung kegiatan wisuda.
“Kami berharap kegiatan ini bisa mengubah kepribadian para santri dan mereka tidak lagi terjerumus dalam kesalahan setelah bebas,” katanya.
Perwakilan dari Kanwil Kemenag Limapuluh Kota juga berharap program itu bisa terus berlanjut ke depannya, sehingga kegiatan itu tidak menjadi wisuda yang terakhir.
Pada bagian lain, Kepala Kanwil Kemenkumham Sumbar Haris Sukamto sebagai pimpinan dari seluruh penjara yang ada di Sumbar menyatakan komitmennya untuk terus menghadirkan program-program pembinaan yang positif terhadap para WBP. (rdr/ant)