Dalam kegiatan wisuda itu dua narapidana Lapas Suliki tampil untuk melantunkan hafalan ayat Al-Qur’an di hadapan para tamu undangan.
Mereka adalah AMK yang melantunkan surat An-Naba, dan FD narapidana narkotika yang melantunkan surat An-Naziat.
Salah satu orangtua narapidana Merianti (47) menyambut haru atas perubahan positif yang terjadi pada anaknya, karena sekarang anaknya telah rajin membaca Al-Qur’an dan bahkan menjadi penghafalnya.
Selain orangtua, kegiatan tersebut juga disambut baik oleh Staf Ahli Bupati Limapuluh Kota Bidang Hukum dan Politik Ferry Chofa yang hadir mewakili Bupati kabupaten setempat.
Ia berharap program positif tersebut bisa terus dilanjutkan demi mengubah perilaku dan kepribadian para penghuni Lapas Suliki.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua BKMT Limapuluh Kota Nevi Zulfia Nasrun yang turut menghadiri langsung kegiatan wisuda.
“Kami berharap kegiatan ini bisa mengubah kepribadian para santri dan mereka tidak lagi terjerumus dalam kesalahan setelah bebas,” katanya.
Perwakilan dari Kanwil Kemenag Limapuluh Kota juga berharap program itu bisa terus berlanjut ke depannya, sehingga kegiatan itu tidak menjadi wisuda yang terakhir.
Pada bagian lain, Kepala Kanwil Kemenkumham Sumbar Haris Sukamto sebagai pimpinan dari seluruh penjara yang ada di Sumbar menyatakan komitmennya untuk terus menghadirkan program-program pembinaan yang positif terhadap para WBP. (rdr/ant)