Longsor dan Banjir 1,5 Meter Landa Limapuluh Kota, Jalan Sumbar-Riau Sempat Terhambat

Banjir mengakibatkan terendamnya rumah warga dan fasilitas umum (fasum) berupa sekolah.

Petugas BPBD Kabupaten Limapuluh Kota membersihkan sisa material lumpur yang masuk ke dalam sekolah pasca banjir pada Selasa (24/10/2023) malam. (Foto: Dok. Pusdalops PB)

Petugas BPBD Kabupaten Limapuluh Kota membersihkan sisa material lumpur yang masuk ke dalam sekolah pasca banjir pada Selasa (24/10/2023) malam. (Foto: Dok. Pusdalops PB)

SARILAMAK, RADARSUMBAR.COM – Pusat Kendali Operasi dan Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota melaporkan longsor dan banjir setinggi 1 hingga 1,5 meter landa Jorong Buluh Kasok, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Sumatera Barat (Sumbar).

Kepala BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (24/10/2023) malam.

“Banjir mengakibatkan terendamnya rumah warga dan fasilitas umum (fasum),” katanya via keterangan tertulis yang diterima Radarsumbar.com, Kamis (26/10/2023) malam.

Rahmadinol mengatakan, fasum yang terdampak banjir itu di antaranya melanda satu Sekolah Dasar (SD) dan satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jorong Buluh Kasok.

“Selain itu, juga terjadi longsor di jalan penghubung Buluh Kasok, Kabupaten Limapuluh Kota dan Lipat Kain, Kabupaten Kampar, Riau,” katanya.

Ia mengatakan, lama genangan banjir terjadi selama enam jam pada Selasa (24/10/2023) malam tersebut.

“Saat informasi kami terima, kami langsung bergerak ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), namun tidak bisa mencapai lokasi karena akses jalan (sempat) terendam banjir,” katanya.

Sehingga, kata Rahmadinol, pembersihan baru bisa dilakukan pada Rabu (25/10/2023) pembersihan rumah dan gedung sekolah dari material lumpur.

“Pembersihan kami lakukan dengan melibatkan insan kebencanaan dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Limapuluh Kota,” katanya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang bermukim di kawasan perbukitan dan lembah.

“Puncak musim hujan diprediksi BMKG terjadi pada awal bulan November 2023,” tuturnya. (rdr)

Exit mobile version