SARILAMAK, RADARSUMBAR.COM – Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) sejak beberapa waktu terakhir menggugah simpati banyak pihak. Tidak terkecuali Pertamina dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Di sela-sela satgas monitoring ketersediaan BBM di SPBU Sumbar, Pertamina menyerahkan bantuan berupa kebutuhan sembako untuk korban banjir yang berada di posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota.
“Atas nama keluarga besar PT Pertamina Patra Niaga dan Hiswana Migas, kami turut berduka,” kata Sales Area Manager (SAM) Pertamina Sumbar Narotama Aulia Fazri saat menyerahkan bantuan yang diterima Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Datuak Bandaro Rajo, Rabu (27/12/2023).
Narotama mengatakan, pada minggu lalu pihaknya juga mengucurkan bantuan sembako di Tarantang, Kecamatan Harau.
“Dalam beberapa hari ke depan kami juga akan kucurkan bantuan sembako untuk korban banjir di Pangkalan dan Kapur IX. Jadi ada tiga tahapan bantuan,” katanya.
Narotama mengatakan, tugas Pertamina dalam menyalurkan energi ke masyarakat tetap berlangsung dengan menggunakan skema distribusi alternatif, dimana pasokan BBM akan disalurkan dari Fuel Terminal Siak, Riau.
Sebelumnya, di saat kondisi jalur normal, pasokan BBM ke wilayah Limapuluh Kota di suplai dari Fuel Terminal Teluk Kabung, Kota Padang.
“Memang akan menempuh jarak yang lebih panjang dan waktu yang lebih lama, tetapi Pertamina tetap berkomitmen menyalurkan energi sepenuh hati, apalagi saat ini memasuki masa Satgas Libur Tahun Baru, dimana Masyarakat banyak yang sedang pulang kampung,” katanya.
Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Datuak Bandaro Rajo mengaku haru dengan kepedulian Pertamina, Hiswana Migas dan BPH Migas.
Menurut Safaruddin, BUMN satu-satunya dan pertama membantu itu adalah Pertamina.
“Kalau kurang luas telapak tangan, ungkapan terimakasih ini kami terima dengan alam Luak Limopuluah,” katanya.
Safaruddin mengatakan, akibat bencana di Limapuluh Kota, kerugian ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.
Terdapat ribuan rumah warga terdampak. Termasuk rumah ibadah, kemudian lahan persawahan, perkebunan, hewan ternak warga.
“Di jalan Sumbar-Riau yang kemarin putus total, juga ada korban jiwa meninggal dunia satu orang. Ini sangat memukul kami,” tuturnya. (rdr)
Komentar