TUAPEJAT, RADARSUMBAR.COM – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskerpus) Kabupaten Kepulauan Mentawai berkomitmen untuk menyelaraskan peningkatan literasi generasi muda dengan pelestarian budaya daerah. Langkah ini dilakukan untuk mengenalkan nilai-nilai budaya Mentawai kepada anak-anak, agar mereka lebih memahami dan mencintai tradisi serta sejarah daerah mereka.
Kepala Diskerpus Kabupaten Kepulauan Mentawai, Zulfikar, mengatakan, “Mentawai memiliki warisan budaya yang kaya akan nilai luhur, tradisi, dan sejarah. Karena itu, upaya untuk meningkatkan literasi generasi muda diselaraskan dengan pelestarian budaya daerah.”
Zulfikar menjelaskan bahwa salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan memperkenalkan cerita rakyat Mentawai yang menggambarkan asal-usul, silsilah, dan tradisi khas daerah. Dengan mengenal cerita rakyat, anak-anak tidak hanya belajar tentang budaya mereka, tetapi juga memahami nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
Selain itu, Diskerpus Mentawai juga melaksanakan berbagai kegiatan literasi kreatif, seperti wisata membaca di tempat rekreasi, mobil perpustakaan keliling yang mengunjungi sekolah-sekolah, serta perlombaan bercerita untuk mendorong minat baca anak-anak sejak dini.
“Kegiatan perpustakaan keliling kami lakukan rata-rata tiga kali seminggu di dua lokasi, dan pada Sabtu atau Minggu sore, kami mengunjungi titik kumpul yang ramai dengan masyarakat,” jelas Zulfikar.
Dalam rangka meningkatkan literasi anak, Diskerpus juga mengadakan pembacaan cerita rakyat, lokakarya menulis, dan diskusi budaya yang melibatkan anak-anak. Saat ini, perpustakaan setempat tercatat memiliki sekitar 130 pengunjung setiap hari dengan 2.733 anggota terdaftar.
Zulfikar berharap, melalui berbagai kegiatan ini, literasi generasi muda Mentawai dapat meningkat, sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya daerah mereka, yang pada gilirannya akan memotivasi mereka untuk melestarikan budaya tersebut sebagai identitas yang unik. (rdr/ant)