TUA PEJAT, RADARSUMBAR.COM – Kepala Kantor SAR Mentawai, Akmal mengatakan, pihaknya dibantu oleh turis asing (bule) dan maskapai Susi Air dalam tiga operasi kemanusiaan pencarian orang hilang di ‘Bumi Sikerei’.
Akmal menjelaskan, sebanyak 39 personel SAR gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, Susi Air, Bule hingga masyarakat turun tangan dalam pencarian tersebut.
“Kejadian ini lantaran perubahan cuaca dan angin yang tiba-tiba kencang,” kata Akmal dihubungi Radarsumbar.com via seluler, Sabtu (25/4/2023) siang.
Ia menjelaskan, total korban dalam pencarian tersebut berjumlah 15 orang. Sementara yang baru ditemukan baru enam korban.
“Sehingga total korban yang masih dicari sembilan orang lagi, saat ini, kami masih melakukan operasi gabungan,” katanya.
Akmal mengatakan, kendala yang dialami pihaknya selain cuaca, yakni titik atau lokasi pencarian orang hilang tersebut yang tidak pasti.
“Kami hanya bisa menduga-duga, kemudian juga akses komunikasi yang terbatas, bahkan saat pencarian dimulai lagi pagi tadi, angin juga tiba-tiba kencang lagi, membuat kami mundur sejenak,” ucapnya.
Saat ini, katanya, petugas gabungan menyisir perairan Sipora, terutama di Selat Bunga Laut. “Kapal ini rata-rata berada di perairan Sipora, ada juga yang hendak ke Siberut, lalu tiba-tiba hilang kontak di tengah laut,” katanya.
Tidak menutup kemungkinan, katanya, Kantor SAR Mentawai akan melibatkan KN SAR Yudhistira 240 yang berada di bawah naungan Kantor SAR Padang.
“Jika dibutuhkan, kami akan segera minta pertolongan rekan kami di Padang. Karena dalam pencarian ini saja kami dibantu oleh Bule yang menyediakan speedboat miliknya dan pencarian udara oleh Maskapai Susi Air,” tutur Akmal. (rdr-008)