“Kita sudah lakukan operasi pasar beras yang dilaksanakan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperdakop UKM) setiap Jumat. Pendistribusian beras SPHP Bulog. Penyusunan neraca pangan. Percepatan realisasi Basunting (Bapak Ibu Asuh Anak Stunting) dan Dahsat (Dapur Sehat Atasi Stunting) guna mengatasi stunting serta optimalisasi pelaporan APIP ke Irjen Kemendagri,” jelas Putra.
Terkait laporan masyarakat tentang peredaran beras yang dicurigai sintetis, Putra mengakui hal tersebut sudah ditindaklanjuti oleh OPD terkait.
“Disperdakop UKM langsung menurunkan tim ke lapangan dan meminta sampel beras yang menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat,” kata Putra.
Ia mengatakan Dispangtan memastikan bahwa itu bukan beras sintetis, tetapi merupakan bagian dari Keamanan Pangan Segar. Diperkirakan beras tersebut tercemar oleh zat kimia tertentu. Untuk itu, sampel berasnya dikirim ke BPOM untuk diperiksa lebih lanjut. (rdr/ant)