PARITMALINTANG, RADARSUMBAR.COM – Empat dari delapan lokal di SDN 05 Lubuk Alung, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, terancam ambruk akibat erosi sungai yang telah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini mengancam proses belajar mengajar di sekolah tersebut, terutama pada ruang kelas yang sudah semakin dekat dengan aliran sungai.
Kepala SDN 05 Lubuk Alung, Afrida Kamil, mengatakan dua dari empat ruang yang terancam ambruk merupakan ruang kelas V dan VI. “Karena kondisi yang tidak memungkinkan, kami terpaksa memindahkan proses belajar mengajar siswa kelas V ke perpustakaan,” ujar Afrida saat dihubungi dari Pariaman, Rabu (7/1).
Proses belajar mengajar untuk kelas V terpaksa dipindahkan, mengingat aliran sungai yang semakin mendekati ruang kelas tersebut, sehingga membahayakan keselamatan siswa. Sementara itu, ruang kelas VI dan ruang guru belum dipindahkan karena dinilai masih relatif aman meskipun tetap berada dalam ancaman yang sama.
“Bangunan sekolah hingga saat ini memang belum ada yang rusak, namun terancam ambruk karena aliran air sudah berada sangat dekat dengan tepi bangunan. Yang sudah rusak adalah toilet yang terbawa arus sungai,” kata Afrida.
Selain khawatir akan kerusakan bangunan, pihak sekolah juga khawatir dengan potensi kecelakaan, mengingat tinggi jurang di sekitar sekolah mencapai tujuh meter dari permukaan tanah. “Saat ini, kami terus berjaga agar tidak ada anak-anak yang bermain di tepi jurang yang semakin mengancam keselamatan mereka,” ungkap Afrida.
Beberapa tahun lalu, lebar sungai yang menggerus tanah sekitar sekolah masih sekitar satu meter, namun aliran air semakin besar dan lebar sungai semakin melebar, yang berpotensi merusak lebih banyak area sekolah.
Afrida mengungkapkan bahwa sekolah tidak mampu menangani permasalahan tersebut karena dana yang dibutuhkan untuk penanganan sangat besar. Untuk itu, pihak sekolah telah menyampaikan kondisi tersebut kepada pemerintah dan pihak terkait, disertai dengan proposal permohonan penanganan segera.
“Kami berharap masalah ini dapat segera ditangani agar fasilitas sekolah tidak rusak lebih parah dan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan aman dan nyaman,” harap Afrida. (rdr/ant)
Komentar