“Bencana yang terjadi di Padang Pariaman didominanasi oleh kejadian bencana hidrometreologi, seperti cuaca ekstrim yang memicu angin kencang, banjir, longsor, dan abrasi pantai serta abrasi sungai,” katanya.
Peristiwa bencana dan angka kerugian yang dialami Padang Pariaman pada 2022 turun dari 2021 yang mencapai 433 kejadian dengan kerugian sekitar Rp6 miliar.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman mencatat daerah itu mengalami kerugian mencapai Rp5,6miliar akibat ratusan kejadian yang menerjang daerah itu sepanjang 2021.
“Setidaknya ada 433 kejadian bencana yang terjadi di Padang Pariaman sepanjang 2021 yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian materil,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Padang Pariaman, Budi Mulya di Parik Malintang.
Ia merincikan bencana tersebut terjadi di seluruh kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman mulai dari angin puting beliung dan pohon tumbang yang mencapai 331 kejadian, banjir 38 kejadian, dan banjir bandang delapan kejadian.
Selanjutnya tanah longsor 34 kejadian, gelombang pasang atau abrasi tiga kejadian, kebakaran hutan dan lahan empat kejadian, orang tenggelam sembilan kejadian, orang hilang lima kejadian, dan cuaca ekstrem satu kejadian. (rdr/ant)