Kemudian Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Bandara Kertajati (Majalengka), dan Bandara Kualanamu (Medan) yang dikelola anak usaha AP II yakni PT Angkasa Pura Aviasi.
President Direktur AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan koordinasi telah dilakukan dengan berbagai pihak guna memastikan kelancaran keberangkatan dan kepulangan jemaah haji.
Koordinasi dilakukan dengan seluruh stakeholder antara lain Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Agama (Kemenag), Kantor Imigrasi, Bea dan Cukai, TNI, Polri, AirNav Indonesia, maskapai dan ground handling agar keberangkatan jemaah ke Tanah Suci dapat dilakukan dengan baik, mulai dari asrama haji hingga ke bandara AP II untuk kemudian berangkat ke Tanah Suci.
Muhammad Awaluddin mengatakan 6 bandara AP II tersebut akan menjadi embarkasi untuk 236 kloter.
AP II melayani penerbangan haji sebanyak 236 kloter atau 44 persen dari total kloter di Indonesia pada periode Haji 1444 Hijriah/2023 Masehi.
Total, jemaah haji yang berangkat melalui enam bandara di lingkungan AP II adalah sebanyak 91.358 jemaah atau sekitar 44 persen dari total jemaah di Indonesia yang berangkat pada tahun ini.
“Seluruh fasilitas pelayanan dan operasional dipastikan baik untuk melayani penerbangan haji. Koordinasi erat juga dilakukan di antara seluruh stakeholder di bandara-bandara AP II,” tuturnya. (rdr-008)