Jadi Lokasi Embarkasi Haji 2023, BIM Persiapkan Fasilitas Ini

Fasilitas bagi layanan penerbangan jemaah haji di BIM meliputi layanan jemaah antara dari Bengkulu

Ilustrasi Bandara. (Foto: Dok. BIM)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang berada di Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat (Sumbar) menjadi salah satu bandara yang menjadi lokasi embarkasi haji tahun 2023.

Executive General Manager (EGM) BIM, Siswanto mengatakan, keberangkatan jemaah haji via BIM dimulai pada tanggal 5 Juni hingga 22 Juni 2023.

“Penerbangan haji di BIM didukung dengan fasilitas sisi udara antara lain runway berdimensi 3.000 meter x 45 meter untuk operasional pesawat wide body,” katanya via keterangan tertulis, Kamis (18/5/2023) siang.

Ia mengatakan, sejumlah fasilitas di sisi darat juga telah disiapkan untuk kemudahan dan kenyamanan jemaah haji.

“Fasilitas bagi layanan penerbangan jemaah haji di BIM meliputi layanan jemaah antara dari Bengkulu. Dimana sebanyak empat kloter plus tambahan BIM akan melayani sebanyak 1.636 dari Bengkulu,” katanya.

Pola layanan penerbangan haji untuk tahun 2023 ini boleh dikatakan hampir sama dengan tahun tahun sebelumnya, dimana para jemaah sudah melaksanakan prosedur untuk keberangkatan di Asrama Haji Sumbar.

Jemaah nanti setelah proses pemeriksaan dokumen keberangkatan di Asrama Haji langsung dibawa menuju BIM dengan menggunakan bus yang telah disiapkan dan langsung boarding ke pesawat udara sesampainya di Bandara.

Selain BIM, Bandara di lingkungan AP II yang melayani penerbangan haji adalah Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Bandara Minangkabau (Padangpariaman).

Kemudian Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Bandara Kertajati (Majalengka), dan Bandara Kualanamu (Medan) yang dikelola anak usaha AP II yakni PT Angkasa Pura Aviasi.

President Direktur AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan koordinasi telah dilakukan dengan berbagai pihak guna memastikan kelancaran keberangkatan dan kepulangan jemaah haji.

Koordinasi dilakukan dengan seluruh stakeholder antara lain Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Agama (Kemenag), Kantor Imigrasi, Bea dan Cukai, TNI, Polri, AirNav Indonesia, maskapai dan ground handling agar keberangkatan jemaah ke Tanah Suci dapat dilakukan dengan baik, mulai dari asrama haji hingga ke bandara AP II untuk kemudian berangkat ke Tanah Suci.

Muhammad Awaluddin mengatakan 6 bandara AP II tersebut akan menjadi embarkasi untuk 236 kloter.

AP II melayani penerbangan haji sebanyak 236 kloter atau 44 persen dari total kloter di Indonesia pada periode Haji 1444 Hijriah/2023 Masehi.

Total, jemaah haji yang berangkat melalui enam bandara di lingkungan AP II adalah sebanyak 91.358 jemaah atau sekitar 44 persen dari total jemaah di Indonesia yang berangkat pada tahun ini.

“Seluruh fasilitas pelayanan dan operasional dipastikan baik untuk melayani penerbangan haji. Koordinasi erat juga dilakukan di antara seluruh stakeholder di bandara-bandara AP II,” tuturnya. (rdr-008)

Exit mobile version