Anwar mengatakan, Pemkab Padang Pariaman terus berupaya melestarikan cagar budaya yang ada di daerah itu untuk diwariskan kepada generasi penerus.
“Seni budaya sangat berdampak positif terhadap sosial budaya dan ekonomi masyarakat sehingga harus dipertahankan,” katanya.
Apalagi, katanya, perkembangan teknologi saat ini dapat berpengaruh buruk pada generasi muda sehingga budaya-budaya lokal dapat tertinggal.
Diketahui jamaah tersebut tidak saja hanya sekadar datang beberapa jam namun juga ada yang sampai bermalam dengan tidur di musala dan masjid yang ada di daerah tersebut.
Sebelumnya, Jamaah Tarekat Syattariyah yang berasal dari berbagai daerah menziarahi makam Syekh Burhanuddin di Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar pada tradisi ‘basapa’ yang dilaksanakan jamaah tersebut.
“Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun,” kata Wali Nagari Ulakan, Ali Imran saat pelaksanaan Sapa Gadang atau besar di Ulakan Tapakis.
Tradisi tersebut dilaksanakan pada Rabu di atas 10 Safar yang merupakan tanggal wafatnya Syekh Burhanuddin pada 1111 hijriah.
Jamaah tersebut akan berzikir, membacakan tahlil dan tahmid serta mendoakan Syekh Burhanuddin. (rdr/ant)