Untuk mensiasatinya, Sofan Hidayah berjanji akan mendatangkan satu unit KA lagi yang didatangkan dari Tanjung Karang, Lampung pada tahun depan.
“Dengan adanya tambahan satu rangkaian kereta api ini, diharapkan penumpang tidak lama menunggu hingga dua jam. Jadi ada kereta api yang datang dan ada kereta api yang pergi. Jadi inilah solusi untuk menarik minat penumpang ke bandara untuk memanfaatkan kereta api,” katanya.
Kereta api sendiri memiliki sejarah panjang di Sumbar dan bukti sejarah ini masih dapat ditemui faktanya di lapangan.
Potensi yang ada diharapkan bisa direvitalisasi, karena dapat mendukung kesejahteraan bagi masyarakat.
Cerita revitalisasi jalur kereta api hingga Bukittinggi telah lama menjadi wacana.
Tentu, dalam mengimplementasikannya harus di dukung banyak pihak seperti pemerintah daerah dan pemerintah provinsi. (rdr)