PARIT MALINTANG, RADARSUMBAR.COM – Otoritas Bandar Udara (Otband) Wilayah VI kembali memutuskan menutup sementara waktu Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Penutupan tersebut dilakukan pada Jumat (19/1/2024) siang pukul 14.15 WIB dan merupakan kali ketiga Bandara tersebut ditutup buntut sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Marapi.
“Dikarenakan sebaran abu vulkanik sudah mencapai BIM, kami infomasikan, demi keselamatan penerbangan, maka BIM akan kami tutup operasinya pukul 14.15 WIB. Demikian info awal yg bisa kami sampaikan, harap maklum,” kata Kepala Otband Wilayah VI, Capt Megi H Helmiadi.
Data dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, asap kawah bertekanan kuat teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 400 hingga 500 meter di atas puncak kawah.
“Teramati letusan dengan tinggi 500 meter dan warna asap kelabu. Kolom asap condong ke arah Barat Daya,” kata penyusun laporan PGA Marapi, Teguh Purnomo via keterangan tertulis.
Teguh Purnomo meminta masyarakat di sekitar Gunung Marapi, pendaki, pengunjung atau wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi atau Kawah Verbeek Gunung Marapi.
“Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan,” katanya.
Jika terjadi hujan abu, katanya, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker, penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
“Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah (Pemda),” katanya.
Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi, Padang Panjang, Kabupaten Tanah
Datar, dan Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos
Pengamatan Gunung Marapi di Jalan Prof Hazairin nomor 168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.
“Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat
memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, laman resmi Magma Indonesia (vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), dan media sosial (medsos) PVMBG seperti, Facebook, Twitter, dan Instagram. (rdr)
Komentar