Terungkap! Ini Penyebab Bus Trans Padang Mogok, Wawako Ekos Albar Minta Pelayanan Publik tak Berhenti dan Merugikan Operator

Demo dan mogok operator Trans Padang disebabkan pengurangan Bantuan Operasional Kegiatan (BOK).

Wakil Wali Kota (Wawako) Padang sisa masa jabatan 2018-2023, Ekos Albar. (Foto: Dok. Prokopim)

Wakil Wali Kota (Wawako) Padang Ekos Albar. (Foto: Dok. Prokopim)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Wakil Wali Kota (Wawako) Padang, Ekos Albar, menerima dan menemui perwakilan operator Trans Padang yang melakukan mogok operasi dan unjuk rasa di Balai Kota, Senin (26/2/2024) pagi.

Demo dan mogok operator Trans Padang yang disebabkan pengurangan Bantuan Operasional Kegiatan (BOK) ini menyebabkan lebih kurang 30 unit bus Trans Padang berhenti beroperasi.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Padang, Ances Kurniawan mengatakan, dasar pengurangan BOK ini adalah rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait efisiensi anggaran subsidi dari Dinas Perhubungan kepada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Padang Sejahtera Mandiri (PSM).

Ances bahkan sesumbar mengeklaim bahwa pemotongan subsidi tersebut telah disepakati bersama Perumda PSM.

“Pengurangan BOK itu sudah disepakati bersama PSM. Namun ada miskomunikasi antara PSM dengan operator. Sehingga kesepakatan dan informasi pengurangan BOK itu tidak tersampaikan kepada operator,” katanya.

Aksi demo dan mogok bus Trans Padang pada Senin (26/2/2024) pagi di Balai Kota. (Foto: Dok. Istimewa)

Operator Koridor 6 Trans Padang, Diko mengatakan, beban operasional yang harus ditanggung oleh operator cukup berat, sehingga pengurangan ritase akibat pengurangan BOK itu cukup merugikan operator.

Faisal Anwar dari koridor 4, mengatakan, pengurangan ritase Sabtu-Minggu menyebabkan kerugian Rp10 juta per minggu.

Sementara Hendro Damuci dari koridor 3 menyampaikan siap mendukung program Pemko Padang, namun harus melalui kesepakatan bersama.

Ekos Albar yang menerima perwakilan dari operator Trans Padang usai melakukan demo menegaskan bahwa Pemko Padang memiliki komitmen yang kuat terhadap pelayanan publik di sektor transportasi, namun juga tidak memperbolehkan operator Trans Padang merugi.

“Pertama saya tegaskan dulu, pelayanan publik tidak boleh berhenti. Jadi saya minta kepada operator Trans Padang mulai siang ini kembali aktif beroperasi,” katanya.

“Saya juga minta Direktur Perumda PSM mengagendakan rapat teknis bersama seluruh perwakilan operator Trans Padang dalam minggu ini juga. Siapkan rumusan teknisnya agar operator Trans Padang tidak dirugikan,” sambung Ekos Albar.

Pertemuan tersebut berakhir dengan kelegaan setelah perwakilan operator Trans Padang bisa menerima dan menyambut baik solusi yang ditawarkan oleh Wawako Padang. (rdr)

Exit mobile version