Kumpulkan 19 Sampel usai Ekshumasi Jasad Afif Maulana, PDFMI Ngaku Belum Lihat Hasil Autopsi Pertama

Ibu Afif Maulana (dua dari kanan), Anggun Angriani (32) bersama ayah Afif Maulana (tiga dari kanan), Afrinaldi (36) melihat jenazah anaknya saat akan dimasukkan ke dalam ambulans untuk kembali dimakamkan di TPU Tanah Sirah usai proses ekshumasi di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (8/8/2024) siang. (Foto: Dok. ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Ibu Afif Maulana (dua dari kanan), Anggun Angriani (32) bersama ayah Afif Maulana (tiga dari kanan), Afrinaldi (36) melihat jenazah anaknya saat akan dimasukkan ke dalam ambulans untuk kembali dimakamkan di TPU Tanah Sirah usai proses ekshumasi di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (8/8/2024) siang. (Foto: Dok. ANTARA/Muhammad Zulfikar)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Tim dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI) mengumpulkan 19 sampel dari jenazah Afif Maulana (13) pelajar asal Kota Padang untuk kepentingan autopsi ulang.

“Saat ini kami sudah mengumpulkan 19 sampel untuk kepentingan autopsi ulang (ekshumasi),” kata Ketua Tim PDFMI, Ade Firmansyah Sugiharto, Kamis (8/8/2024) sore.

Rincinya, kata Ade, 19 sampel tersebut terdiri atas tiga sampel jaringan keras berupa tulang dan 16 sampel jaringan lunak.

Seluruh sampel tersebut akan diproses lebih lanjut di FKUI RSCM, Puslabfor Mabes Polri, dan Laboratorium Forensik Universitas Airlangga.

Mengingat kondisi sampel yang sudah membusuk, Ade mengatakan bahwa autopsi dan pengumuman hasil akan memakan waktu empat hingga lima minggu ke depan. Oleh karena itu, PDFMI meminta masyarakat, terutama keluarga korban, untuk bersabar.

“Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia berkomitmen menuntaskan kasus ini dan menginvestigasi kematian Afif Maulana agar menjadi terang benderang,” kata dia.

Pada kesempatan itu, dia menegaskan bahwa pihaknya belum melihat hasil autopsi pertama jenazah Afif Maulana. Akan tetapi, PDFMI berupaya menjawab pertanyaan publik terkait dengan bagaimana mekanisme terjadinya luka pada tubuh korban hingga menimbulkan kematian.

“Inilah yang akan kami periksa secara forensik dan menyeluruh,” ujar dia.

Untuk memperkuat pemeriksaan secara forensik, pihaknya akan memeriksa langsung lokasi penemuan jenazah, termasuk dokumen-dokumen yang berisikan keterangan saksi yang melihat apa yang terjadi pada Afif Maulana.

Hal tersebut dibutuhkan untuk dianalisis secara mendalam sehingga tim forensik bisa mendapatkan data menyeluruh bagaimana mekanisme luka itu terjadi di tubuh korban yang berujung pada kematian.

Sementara itu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM RI) mengantisipasi dan mengingatkan pihak terkait agar tidak memanipulasi hasil penggalian kubur alias ekshumasi jenazah Afif Maulana (13) yang diduga dianiaya hingga meninggal dunia oleh oknum polisi.

“Kalau nanti misalnya hasilnya ada manipulasi dilakukan Polri maka kita akan mengawal dan meminta adanya peradilan bagi pelaku yang diduga melakukan penyiksaan terhadap Afif Maulana,” tutur Anggota Komnas HAM, Hari Kurniawan. (rdr/ant)

Exit mobile version