Zulkifli juga meminta Camat Lubuk Begalung beserta jajaran dan 15 Lurah di kawasan tersebut untuk tidak segan meminta bantuan kepada KPB jika memang dirasa dibutuhkan.
“Jangan ragu dan segan untuk meminta bantuan kepada kami. Kami memiliki ambulans dan perahu karet bagi masyarakat yang membutuhkan. Jika ada yang mau dievakuasi karena terjebak banjir, kami siap menerjunkan perahu karet kami,” kata pria yang pernah meraih pin emas warga kehormatan Kota Padang dalam bidang kebencanaan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Zulkifli juga membahas sedikit sejarah lahirnya KPB pada tahun 2018. Pada saat itu, KPB merupakan singkatan dari Komunitas Peduli Bencana dan berubah menjadi Kelompok Peduli Bencana.
Sementara itu, Camat Lubuk Begalung, Nofiandi Amir mengatakan, Kecamatan Lubuk Begalung termasuk kawasan yang sangat rawan terhadap bencana alam. Salah satunya banjir.
“Maka oleh karena itu, perlu relawan tangguh yang bisa menanggulangi bencana. Kami berharap kepada KPB, jangan segan-segan menghubungi pihak kecamatan atau kelurahan sebagai bentuk sinergi dan semangat kolaborasi itu lebih ditingkatkan,” katanya.
Saat ini, ia mengeklaim bahwa Kecamatan Lubuk Begalung tengah menyusun prosedur tetap (Protap) jika terjadi bencana.
“Protap ini menjadi acuan atau pakem yang akan kami sosialisasikan kepada masyarakat,” tuturnya. (rdr)