Misi Padang Ciptakan Masyarakat Tangguh Bencana

Dalam upaya mengatasi bencana, katanya, Pemko Padang telah melakukan berbagai strategi pengurangan risiko bencana.

Wali Kota Padang, Hendri Septa saat memberikan sambutan dalam peringatan Gempa 30 September 2009 beberapa waktu lalu. (Foto: Dok. Prokopim)

Wali Kota Padang, Hendri Septa saat memberikan sambutan dalam peringatan Gempa 30 September 2009 beberapa waktu lalu. (Foto: Dok. Prokopim)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Wali Kota Hendri Septa membagikan pengalaman tentang upaya pengurangan risiko bencana di Kota Padang dengan insan kebencanaan se-Indonesia.

Pengalaman tersebut diceritakan Wali Kota Padang sewaktu menghadiri Sarasehan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang berlangsung di Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center, Jumat (26/4/2024) siang.

Hendri Septa mengatakan, Kota Padang merupakan salah satu daerah rawan bencana. Potensi bencana di Ibukota provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tersebut di antaranya, gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, cuaca ekstrim, gelombang ekstrem dan abrasi pantai, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, serta epidemi dan wabah penyakit.

“Salah satu misi Pemerintah Kota (Pemko) Padang adalah menciptakan masyarakat sadar, peduli dan tangguh bencana. Untuk itu kami telah menetapkan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Kota Padang pada 30 September sebagai upaya untuk menumbuhkan rasa dan sikap kesiapsiagaan bencana pada masyarakat,” katanya.

Dalam upaya mengatasi bencana, katanya, Pemko Padang telah melakukan berbagai strategi pengurangan risiko bencana.

Di antaranya, penguatan kelembagaan, kerjasama di bidang kebencanaan, uji kelayakan bangunan shelter, dan pengkajian risiko dan perencanaan terpadu.

“Saat ini di seluruh Kota Padang sudah tersebar 25 marka garis biru, 20 papan informasi dan enam rambu-rambu. Kami juga memiliki Padang Command Center (PCC) 112 sebagai layanan kedaruratan yang dapat diakses 24 jam oleh masyarakat Kota Padang,” katanya.

Ia juga sesumbar pamer bahwa Pemko Padang sudah memperoleh dua prestasi dari UNESCO yaitu Tsunami Ready Community di Kelurahan Purus dan Lolong Belanti.

Selain itu Pemko Padang juga sudah membentuk keluarga dan sekolah tangguh bencana. “Melalui kegiatan ini, kami harap dapat pengetahuan lanjut, belajar dan berbagi dengan berbagai negara mengenai bagaimana dan apa yang harus dilakukan ketika bencana yang diprediksi dan tidak terprediksi terjadi,” imbuhnya. (rdr)

Exit mobile version