Tekad Pemko Padang Hapus Kemiskinan Ekstrem dan Turunkan Angka Stunting

Angka kemiskinan di Padang sebesar 0,15 persen atau 1.490 jiwa.

Pj Wali Kota Padang, Andree Harmadi Algamar. (Foto: Dok. Prokopim)

Pj Wali Kota Padang, Andree Harmadi Algamar. (Foto: Dok. Prokopim)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota (Pemko) Padang bertekad melakukan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim dan menurunkan angka stunting melalui peningkatan capaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada bayi.

Hal tersebut disampaikan Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Padang, Andree Harmadi Algamar saat memimpin Rapat Terbatas bersama Camat, Lurah, dan Kepala Puskesmas se-Kota Padang, di Aula Bagindo Aziz Chan, Balai Kota Senin (2/9/2024) pagi.

Sesuai Instruksi Presiden (Inpres) nomor 4 tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, Pemko Padang menargetkan angka kemiskinan ekstrem di Kota Padang dapat mencapai nol persen pada akhir 2024 ini.

“Kami bertekad menghapus angka kemiskinan ekstrem di Kota Padang, dan menurunkan angka stunting melalui IDL. Untuk itu perlu komitmen semua pihak, mulai dari Camat, Lurah dan Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) se-Kota Padang,” katanya.

Berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia, angka kemiskinan di Padang sebesar 0,15 persen atau 1.490 jiwa.

“Data yang kami terima ini akan kami lakukan validasi dan verifikasi melalui pihak kelurahan, sehingga bisa terlihat mana masyarakat yang masih berada pada kategori miskin ekstrem, miskin, atau sudah keluar dari garis kemiskinan,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Padang, dr Srikurnia Yati mengatakan, saat ini Pemko Padang sedang meningkatkan capaian IDL pada bayi. Angka IDL di Kota Padang pada saat sekaran baru mencapai 25,29 persen atau 4.100 jiwa.

“Agar IDL ini dapat tercapai perlu membangun komitmen bersama dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Mulai dari tingkat kota hingga kelurahan untuk sama-sama memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat, agar anaknya mau melakukan imunisasi,” tuturnya. (rdr)

Exit mobile version