Padang Hasilkan 660 Ton Sampah Per Hari, Warga Diimbau Stop Boros Pangan

Saat ini lebih kurang 100 ton sampah sudah bisa diekstrak dan dipilah di bank sampah.

Arsip: Tumpukan sampah di sepanjang Pantai Padang pasca hujan deras dan banjir yang terjadi pada Senin (23/1/2023). (Foto: Dok. Istimewa)

Arsip: Tumpukan sampah di sepanjang Pantai Padang pasca hujan deras dan banjir yang terjadi pada Senin (23/1/2023). (Foto: Dok. Istimewa)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Demi menanggulangi permasalahan sampah di Kota Padang, Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Padang, Andree Harmadi Algamar mengimbau masyarakat melakukan gerakan ‘Stop Boros Pangan’.

Hal tersebut ia sampaikan dalam Dialog Khusus bersama Stasion Radio Padang FM, Selasa (2/9/2024) siang.

Kota Padang katanya, memproduksi sampah hingga 660 ton per hari. Pemerintah Kota (Pemko) Padang baru bisa menangani sekitar 78 persen. Sebagian besar dari sampah itu, berasal dari sampah sisa makanan.

“Inilah yang harus kami persiapkan untuk masyarakat Kota Padang ke depan. Bagaimana mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat agar mengonsumsi makanan sesuai takarannya dan tidak mubazir,” katanya.

Pemko Padang, katanya, tengah menggencarkan program daur ulang sampah organik. Salah satunya dengan budidaya maggot yang mempunyai nilai ekonomis.

Selain memaksimalkan sampah organik, Pemko Padang juga mengoptimalkan pengelolaan sampah anorganik.

Andree mengatakan, saat ini lebih kurang 100 ton sampah sudah bisa diekstrak dan dipilah di bank sampah.

“Terutama dalam Padang Bagoro, ketika membersihkan rumah nanti akan ada ditemukan sampah yang bisa dipilah. Maka dari itu, edukasi kepada seluruh masyarakat mengenai bank sampah ini harus kami gencarkan lagi. Kami usahakan satu RW, satu bank sampah,” katanya.

Peningkatan peran Lembaga Pengelola Sampah (LPS) tingkat kelurahan hingga kecamatan sangat perlu dilakukan.

Tujuannya, kata Andree, untuk memastikan pengelolaan sampah secara berkelanjutan.

“Pengolahan sampah di TPA Air Dingin juga sedang dicanangkan. Kami akan menerima hibah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) pada Februari mendatang. Sehingga bisa memperpanjang umur TPA yang hampir mencapai kapasitas maksimalnya,” tuturnya. (rdr)

Exit mobile version