Fadly Amran: Padang Butuh Pemimpin Berintegritas dan Visioner

Bangsa ini membutuhkan generasi muda yang berintegritas dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Cawako Padang, Fadly Amran menjadi pemimpin upacara di Yayasan Shine Al-Falah, Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau pada Senin (2/9/2024) pagi. (Foto: Dok. TIm FA)

Cawako Padang, Fadly Amran menjadi pemimpin upacara di Yayasan Shine Al-Falah, Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau pada Senin (2/9/2024) pagi. (Foto: Dok. TIm FA)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Calon Wali Kota (Cawako) periode 2024-2029, Fadly Amran Datuak Paduko Malano mengatakan, saat ini Kota Padang tidak hanya butuh sosok pemimpin yang membenahi birokrasi, melainkan juga berintegritas.

Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi pembina upacara di Yayasan Shine Al-Falah, Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau pada Senin (2/9/2024) pagi.

Kegiatan yang dihadiri oleh ratusan santri dan para pengurus pesantren ini menjadi ajang bagi Fadly Amran untuk menyampaikan pandangan-pandangannya tentang kepemimpinan yang efektif di masa depan.

Dalam amanatnya, Fadly menekankan bahwa kepemimpinan bukan hanya sekadar menjalankan tugas-tugas formal seperti menjadi pembina upacara, tetapi lebih dari itu, merupakan kemampuan untuk menginspirasi dan membimbing orang lain menuju tujuan bersama.

“Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang mampu memberikan arah yang jelas dan memotivasi setiap orang untuk berkontribusi dengan maksimal. Pemimpin harus bisa melihat jauh ke depan dan menciptakan visi yang dapat menggerakkan seluruh komponen masyarakat,” kata Fadly Amran di hadapan para santri.

Fadly Amran yang maju bersama Maigus Nasir di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 itu juga menyampaikan bahwa saat ini Padang membutuhkan pemimpin yang tidak hanya mampu menata birokrasi, tetapi juga berani mengambil langkah-langkah inovatif dalam mengatasi berbagai tantangan.

Ia menyoroti pentingnya pemimpin yang adaptif terhadap perubahan zaman, terutama dalam menghadapi era digital dan globalisasi yang semakin cepat.

“Pemimpin masa depan harus memiliki pemikiran yang terbuka dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi serta dinamika global. Namun, yang lebih penting adalah menjaga nilai-nilai lokal dan kearifan budaya kita di tengah arus modernisasi,” kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Sumatera Barat (Sumbar) tersebut.

Ia juga mengingatkan para santri akan pentingnya disiplin dan integritas dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam kepemimpinan. Fadly menjelaskan bahwa integritas merupakan fondasi dari setiap tindakan seorang pemimpin.

“Tanpa integritas, seorang pemimpin tidak akan mampu mendapatkan kepercayaan dari rakyatnya. Kepercayaan itu adalah modal utama dalam memimpin, dan harus dijaga dengan ketulusan hati serta keteguhan prinsip,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Fadly Amran yang juga merupakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Ekonomi dan Kebudayaan (Gebu) Minang Sumbar itu tidak hanya berbicara tentang kepemimpinan di tingkat pemerintahan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Ia mengajak para santri untuk mulai memimpin diri sendiri dengan mengembangkan karakter positif, seperti tanggung jawab, kejujuran dan kerja keras.

“Kalian semua adalah calon-calon pemimpin masa depan. Mulailah dari sekarang untuk memimpin diri sendiri dengan baik, karena bangsa ini membutuhkan generasi muda yang berintegritas dan siap menghadapi tantangan di masa depan,” katanya.

Kegiatan yang berlangsung dengan khidmat ini diakhiri dengan doa bersama untuk keberkahan dan kemajuan Kota Padang.

Para santri dan pengurus pesantren menyambut hangat kehadiran Fadly Amran dan merasa terinspirasi oleh pesan-pesan yang disampaikannya.

Menurut salah satu pengurus pesantren, kehadiran suami dari dr Dian Puspita itu memberikan motivasi tersendiri bagi para santri untuk terus bersemangat dalam belajar dan menyiapkan diri menjadi pemimpin yang baik di masa depan.

“Kami sangat mengapresiasi kunjungan Pak Fadly hari ini. Pesan-pesan beliau sangat relevan dengan apa yang kami ajarkan di pesantren ini, terutama tentang pentingnya integritas dan visi dalam kepemimpinan,” kata salah satu ustaz pengajar di pesantren tersebut.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan sosialnya, Fadly Amran juga menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan para santri dan pengurus pesantren, mendengarkan aspirasi mereka serta berbagi pandangan tentang peran pesantren dalam membentuk karakter generasi muda yang tangguh dan berdaya saing.

Dengan langkah ini, Fadly Amran yang tahun ini berusia 36 tahun semakin menunjukkan bahwa kepemimpinannya bukan sekadar janji politik, tetapi sebuah panggilan untuk membawa perubahan yang nyata bagi masyarakat Padang.

Fadly Amran berkomitmen untuk terus mendekatkan diri kepada berbagai elemen masyarakat, termasuk dunia pendidikan, dalam mewujudkan visinya untuk Kota Padang yang lebih maju dan berdaya saing di masa depan. (rdr)

Exit mobile version