“In shaa Allah, Indonesia akan tetap lolos Olimpiade Paris, hanya keberhasilan yang tertunda. Tidak boleh patah semangat, tetap dukung dan do’akan mereka,” kata Mahyeldi usai nobar.
Menurut Mahyeldi, saat ini permainan Timnas Indonesia U23 sudah bagus, hanya kurang beruntung saja. Apalagi, dalam laga perebutan juara ketiga ini, Indonesia tidak bisa turun dengan kekuatan terbaiknya, akibat akumulasi kartu.
“Kemarin ketika kita turun dengan kekuatan terbaik, hasilnya sangat bagus, Australia tumbang, Korsel juga kita kalahkan. Oleh karena itu, kita yakin pada laga play-off nanti hasilnya akan jauh berbeda,” katanya.
Raflis, salah seorang pendukung Timnas Indonesia U-23 yang juga ikut Nobar mengatakan meskipun kalah tapi dirinya tetap bangga dengan Timnas Indonesia.
Sebab, mereka tidak hanya berhasil mengharumkan nama bangsa tapi juga berhasil mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
“Secara pribadi saya sangat bangga dengan prestasi Timnas Indonesia, meskipun tidak diunggulkan tapi mereka berhasil menembus babak semi final AFC U23 Asian Cup 2024. Selain itu, mereka juga berhasil mempersatukan Indonesia, seperti dalam Nobar malam ini, mulai dari pejabat, rakyat, orang dewasa hingga anak-anak membaur jadi satu dalam satu semangat untuk Indonesia,” kata Rafis.
Suasana nobar di Auditorium Istana Gubernuran menurutnya begitu hangat. Itu terbukti kala Timnas berhasil mencetak gol, seluruh masyarakat saling berjabat tangan, meskipun tidak saling mengenal secara pribadi.
“Sepak bola, telah berhasil memangkas strata sosial dan mempersatukan masyarakat. Ini hebat dan patut disyukuri bersama,” tuturnya. (rdr)